Senin, 27 Februari 2012

Sayembara Berhadiah Motor Yamaha

Yamaha Edisi Spesial ( facebook.com/sriwijayafc )
Pada zaman dahulu kala, sayembara sering dilakukan. Biasanya, sayembara dilakukan oleh para raja ataupun orang-orang tertentu yang mempunyai maksud dan kemudian memberikan hadiah kepada para pemenang sayembara tersebut. Kini, masyarakat zaman sekarang pun berkesempatan untuk mengikuti sayembara.

Presiden PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (PT. SOM), Dodi Reza, mengajak masyarakat Sumatera Selatan dan penggemar Sriwijaya FC untuk mengikuti sayembara. Sayembara kali ini terkait dengan pembuatan Mars Sriwijaya FC.

Seperti kita ketahui bersama, bahwa sampai saat ini Sriwijaya FC belum memiliki Mars secara resmi. Biasanya, ketika Sriwijaya FC bermain di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang dan rehat babak pertama dilaksanakan, maka lagu-lagu pop atau lagu-lagu lainnya sering diputar oleh pihak panitia penyelenggara guna menunggu babak kedua dimulai. Menyikapi kondisi itulah, jajaran pengurus Sriwijaya FC mengadakan sayembara ini.

Sabtu, 25 Februari 2012

Gumbs didenda 24 Juta Rupiah

Kayamba Gumbs ( Internet / pengamentua )
Bagi para pemain dan Supporter Sriwijaya FC dan juga Persija jakarta, tentunya masih mengingat dengan persis peristiwa yang terjadi antara Kayamba Gumbs dengan Fabiano Beltrame yang diberikan kartu merah oleh Wasit Ahmad Suparman ketika bermain di Palembang 18 Desember 2011 yang lalu.

Wasit Ahmad Suparman memberikan kartu merah kepada kedua pemain dikarenakan para pemain terlibat sedikit kericuhan. Hal ini tentunya tidak bagi bagi sebuah kompetisi dikarenakan kedua pemain tersebut merupakan pemain asing yang tetntunya harus menjadi contoh bagi para pemain Indonesia.

Menyikapi kejadian tersebut, PSSI versi KPSI (Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia), memberikan hukuman kepada Keith Kayamba Gumbs untuk membayar denda sebesar 24 Juta rupiah dengan rincian 20 juta denda hukuman dan 4 juga merupakan uang denda karena mendapatkan kartu merah langsung pada pertandingan tersebut.

"Kita menerima surat komisi disiplin PSSI-KPSI. Pada surat tersebut, Kayamba diberikan hukuman berupa denda Rp. 20 Juta diluar denda wajib kartu merah sebesar 4 juta rupiah" Kata Direktur Tekhnik dan Sumber Daya Manusia PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (PT. SOM), Hendri Zainuddin.

Tour Sumatera selesai, pemain libur

Pemain Sriwijaya FC ( internet / bola.vivanews.com )
Setelah menjalani tour sumatera, guna menjalani pertandingan melawan PSAP Sigli (16/02) dan PSMS Medan (20/02) yang lalu, kini para pemain mendapatkan jatah waktu liburan dari manajemen dan juga jajaran pelatih Sriwijaya FC.

Manajemen dan jajaran pelatih Sriwijaya FC memberikan jatah waktu liburan selama lima hari kepada para pemain. Liburan ini dimulai pada tanggal 21 Februari 2012 sampai dengan tanggal 25 Februari 2012. Pada hari minggu sore (26/02), para pemain sudah harus mulai melakukan latihan guna persiapan menghadapi Persisam Samarinda (03/03) di Stadion Gelora Jakabaring Palembang.

Pelatih Sriwijaya FC mengatakan bahwa tujuan dari pemberian waktu libur ini adalah agar para pemain mempunyai waktu dan kesempatan untuk berkumpul dengan keluara mereka. Para pemain sepak bola juga merupakan manusia biasa yang membutuhkan waktu untuk bertemu dengan istri dan anaknya ataupun saudaranya untuk meluapkan rasa kangen yang mereka miliki.

Kamis, 23 Februari 2012

Imbang di Medan

Logo Sriwijaya FC ( internet / sriwijaya-fc.com )
Setelah sukses menahan imbang PSAP Sigli 1-1 pada hari Kamis (16/02) yang lalu, Sriwijaya FC kembali mendapatkan satu poin setelah menahan imbang tuan rumah PSAP Sigli dengan kedudukan akhir 0-0 di Stadion Teladan, Medan.

Sriwijaya FC harus meladeni pola permainan keras yang sudah menjadi ciri khas dari tuan rumah. Benturan demi benturan sering terjadi sepanjang babak pertama. Selain itu, kejadian-kejadian yang menyulut emosi para pemain, juga sering terjadi pada babak pertama tersebut. Hingga babak pertama selesai, kedua tim tidak ada yang bisa mencetak gol. Kedudukan tetap 0-0.

Memasuki babak kedua, pola permainan keras sudah mulai berkurang. Para pemain PSMS Medan sering melakukan serangan pada pertahanan Sriwijaya FC, namun berhasil dimentahkan oleh pemain belakang ataupun penjaga gawang Sriwijaya FC. Selain itu, Sriwijaya FC juga sering melakukan serangan balik terhadap pertahanan PSMS Medan, namun tidak menghasilkan gol. Tercatat, beberapa kali peluang yang berhasil diciptakan oleh kedua tim, namun ternyata tidak ada yang bisa dimanfaatkan menjadi gol oleh pemain dari kedua klub. Hingga pertandingan babak kedua selesai, kedudukan akhir tetap 0-0.

Satu poin dari Aceh

Logo Sriwijaya FC ( internet / sriwijaya-fc.com )
Setelah sukses mengalahkan Deltras Sidoarjo 3-1 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang (08/02), Sriwijaya FC hanya bisa mencuri satu poin ketika bertandang ke Sigli guna menghadapi PSAP Sigli (16/02) di Stadion Kuta Asan.

Pada awal pertandingan, Sriwijaya FC langsung dikejutkan dengan gol cepat yang berhasil dicetak oleh Pemain PSAP Sigli yang bernama Sayuti. Gol Sayuti yang membawa PSAP Sigli unggul 1-0 tersebut, membuat para pemain Sriwijaya FC kagen dan segera tersadar untuk kemudian menerapkan pola permainan yang telah dikembangkan selama ini.

Para pemain Sriwijaya FC lantas langsung menekan pertahanan para pemain PSAP Sigli. Otomatis, hampir selama empat puluh menit babak pertama berjalan, Sriwijaya FC terus menekan pertahanan PSAP Sigli, walau memang sesekali PSAP Sigli juga balik menekan. Serangan tersebut ternyata membuahkan hasil, Thierry Gathuessi berhasil mencetak gol pada menit ke 41 sehingga menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Hingga pertandingan babak pertama selesai, kedudukan tetap 1-1.

Memasuki babak kedua, para pemain PSAP Sigli ternyata mulai bangkit. Mereka langsung menyerang pertahanan Sriwijaya FC. Sriwijaya FC pun lantas melakukan serangan balik setelah bola berhasil dikuasai. Jual beli serangan pun terjadi hingga akhir pertandingan. Namun sayang, kedudukan 1-1 tetap tidak berubah sampai pertandingan selesai.

Senin, 13 Februari 2012

Curi Poin di Aceh

Logo Sriwijaya FC ( internet / sriwijaya-fc.com )
Setelah sukses menaklukan Persidafon (04/02) dan Deltras Sidoarjo (08/02) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, kini Sriwijaya FC kembali akan melakukan perjalanan menuju pangkal pulau Sumatera yaitu Aceh guna menghadapi PSAP Sigli (16/02) dan Medan guna menghadapi PSMS (20/02).

Sriwijaya FC mempunyai motivasi yang kuat untuk mendapatkan tiga poin atau minimal satu poin ketika berhadapan dengan PSAP Sigli pada hari kamis nanti. Hal ini dikarenakan Ponaryo Astaman dan kawan-kawan, baru saja bertengger di puncak klasemen sementara setelah menggeser Persipura ketika menang 3-1 melawan Deltras di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.

Namun, tim PSAP Sigli yang berjuluk Laskar Aneuk Nangroe, Bukanlah tim yang lemah. Walapun termasuk tim yang baru promosi, PSAP Sigli termasuk kedalam tim yang patut diperhitungkan karena pada pertandingan sebelumnya berhasil mengalahkan PSMS Medan dengan kedudukan 2-1 dan berada di peringkat 15 Klasemen sementara.

Pelatih Sriwijaya FC mengatakan bahwa PSAP Sigli termasuk kedalam tim yang misterius baginya. Kas Hartadi megnakui tidak terlalu megetahui pola permainan tim yang dilatih oleh Joni Efendi Tersebut. Namun, Kas Hartadi tetap meminta anak asuhnya untuk bermain santai dan menghindari pelanggaran-pelanggaran yang tidak perlu.

“ PSAP memang sukit ditebak. Saya bahkan kurang tahu secara detail kekuatan mereka. Namun saya meminta para pemain untuk bermain normal seperti biasa. Ketika mereka bertanding dan disiarkan secara live, kami tengah berlatih. Detail mengenai pemainnya saya tidak begitu tahu. Intinya kami harus bermain normal, tidak terpancing emosi dan disiplin. PSAP bermain secara kolektif dan kami harus fokus menjadi areal masing-masing,“ Kata Kas Hartadi.

Menghadapi PSAP Sigli, Kas Hartadi tetap akan melakukan rotasi pemain demi menjaga kebugaran fisik pemain. Kemungkinan besar, Supardi akan diturunkang una mengisi posisi sayap kanan. Pada pertandingan sebelumnya, ketika melawan Deltras, Supardi tidak diturunkan dan posisinya digantikan oleh M. Ridwan.

“Supardi sangat disiplin dan juga agresif. Kami sangat membutuhkannya saat melawan PSAP dan PSMS Medan.” Kata Kas Hartadi

Pertandingan ini rencananya tidak akan disiarkan secara langsung oleh pihak televisi. Pihak televisi lebih memilih untuk menyiarkan pertandingan antara Arema Indonesia vs PSPS Pekanbaru. Sementara pada malam harinya, tidak ada pertandingan yang akan disiarkan secara langsung oleh pihak televisi tersebut.

The Lobster pun diberantas

Logo Sriwijaya FC ( internet / sriwijaya-fc.com )
Setelah sukses menghajar Persidafon dengan skor akhir 5-0, Sriwijaya FC pun kembali memberantas lawannya. Kali ini, yang menjadi korban dari kegananasan para pemain Sriwijaya FC adalah tim dari daerah Sidoarjo, yaitu Deltras FC.

Bertempat di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Rabu (08/01) sore, Sriwijaya FC berhasil menghancurkan Deltras Sidoarjo dengan kedudukan akhir 3-1 melalui dua gol yang dicetak oleh Keith Kayamba Gumbs dan Hilton Moreira. Sementara itu, gol dari Deltras Sidoarjo dicetak oleh Amos Marah Kicmett.

Pada babak pertama, pertandingan antara Sriwijaya FC melawan Deltras, pola permainan Sriwijaya FC sangat berbedah jauh ketika berhasil menghancurkan Persidafon. Pada pertandingan yang disiarkan secara langsung oleh AnTV tersebut, Sriwijaya FC bermain sedikit dibawah pola permainan terbaik mereka. Sangat sering sekali terjadi umpan-umpan yang salah dan juga pelanggaran-pelanggaran yang seharusnya tidak terjadi, menjadi terjadi. Beruntung, pada menit ke 15, Sriwijaya FC berhasil mengungguli Deltras setelah Keith Kayamba Gumbs berhasil mencetak gol melalui penalty ketika Firman Utina dijatuhkan oleh pemain belakang Deltras FC. Namun sayang, keunggulan Sriwijaya FC tidak bertahan lama karena pada menit ke 37, pemain depan Deltras yang bernama Amos Marah Kicmett berhasil memperdaya penjaga gawang Sriwijaya FC yang bernama Ferry Rotinsulu.

Ketika gol dari Deltras tercipta, para pemain Sriwijaya FC tersadar dari lamunan panjang. Mereka pun kembali pada pola permainan mereka hingga akhirnya kembali mengungguli Deltras Sidoarjo pada menit ke 43, melalui Keith Kayamba Gumbs setelah memanfaatkan umpan dari Firman Utina. Hingga babak pertama selesai, kedudukan 2-1 untuk keunggulan Sriwijaya FC.

Memasuki babak kedua, pola permainan tidak terlalu berubah dibanding babak pertama. Jual beli serangan diperagakan oleh kedua tim. Namun Sriwijaya FC lebih beruntung karena Hilton Moreira pada menit ke 62, kembali menambah jumlah keunggulan Sriwijaya FC setelah memanfaatkan umpan dari Keith kayamba Gumbs.

Deltras Sidoarjo sempat mencoba memperkecil keunggulan Sriwijaya FC seandainya penalty yang dilakukan oleh Walter Brizuela Benitez, tidak bisa dihentikan oleh Ferry Rotinsulu. Hingga babak kedua berakhir, Sriwijaya FC menang 3-1 atas Deltras Sidoarjo.

Kemenangan ini membuat Sriwijaya FC kembali menduduki peringkat pertama klasemen Indonesian Super League musim kompetisi 2011/2012 menggeser posisi Persipura yang pada pertandingan sebelumnya kalah dari Persija Jakarta.

Pada pertandingan selanjutnya, Sriwijaya FC akan menghadapi PSAP Sigli (16/02) dan PSMS Medan (20/02). Pertandingan melawan PSAP Sigli, dikabarkan tidak disiarkan secara langsung oleh pihak televisi. Penggemar Sriwijaya FC bisa menyaksikan para pemain beraksi ketika lawan PSMS Medan karena pertandingan tersebut disiarkan secara langsung oleh pihak televisi.

Persidafon pun takluk

Logo Sriwijaya FC ( internet / sriwijaya-fc.com )
Setelah gagal pada dua laga tandang di Papua, yaitu melawan Persiwa (24/01) dan Persipura Jayapura (28/01), Sriwijaya FC kembali berhasil mendapatkan tiga poin. Kali ini yang menjadi korban adalah tim asal Papua yang bernama Persidafon.

Bertempat di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, para pemain Sriwijaya FC tampil menggila. Pemain asuhan Kas Hartadi, berhasil mempermalukan Persidafon dengan kedudukan akhir 5-0 dihadapan masyarakat Sumatera Selatan dan juga penggemar Sriwijaya FC.

Pada babak pertama dimulai, Pemain Sriwijaya FC mengambil inisiatif untuk melakukan tekanan. Namun sayang, berbagai peluang yang berhasil diciptakan, tidak dapat dijadikan gol dikarenakan para pemain Sriwijaya FC kurang konsentrasi dan penyelesaian akhir yang kurang sempurna.

Namun akhirnya, pada menit ke … 26, Keith Kayamba Gumbs berhasil mencetak gol setelah memanfaatkan umpan manis dari pemain Sriwijaya FC yang lainnya. Kemudian pada menit ke 45, Firman Utina berhasil mencetak gol melalui tendangan bebas yang sangat terarah. Hingga babak pertama selesai, kedudukan tidak berubah, 2-0 untuk keunggulan sementara Sriwijaya FC atas Persidafon.

Memasuki babak kedua, para pemain Sriwijaya FC pun kembali melakukan serangan. Hasilnya, baru satu menit pertandingan babak kedua berjalan, Keith Kayamba Gumbs berhasil mencetak gol sehingga membuat Sriwijaya FC unggul 3-0.

Walaupun Sriwijaya FC sudah unggul, Pelatih Sriwijaya FC tidak mau mengendorkan serangan. Pergantian pemain yang dilakukan oleh Kas Hartadi dengan memasukan pemain pada posisi yang samam mengisyaratkan bahwa Sriwijaya FC masih harus menambah gol. Hasilnya, Siswanto pada menit ke 64 Berhasil mencetak gol dan kemudian Ponaryo Astaman pun mencetak gol pada menit ke 75 Setelah mendapatkan umpan manis dari Hilton Moreira. Hingga pertandingan selesai, Sriwijaya FC menang dengan kedudukan akhir 5-0.

Kemenangan yang didapatkan oleh Sriwijaya FC ini, membuat jarak anatara peringkat pertama klasemen sementara yaitu Persipura dan peringkat kedua yaitu Persiwa Wamena, tidak terlalu jauh. Jarak antara Sriwijaya FC dengan Persipura hanya terpaut dua angka, sedangkan dengan Persiwa Wamena, Sriwijaya FC terpaut satu poin. JIkalau Sriwijaya FC menang ketika menghadapi Deltras FC (08/02), maka Sriwijaya FC akan menduduki peringkat pertama dikarenakan Sriwijaya FC mendapatkan poin yang lebih tinggi dari Persipura dan Persiwa.

Sabtu, 04 Februari 2012

Rebut peringkat Pertama

Logo Sriwijaya FC ( internet / sriwijaya-fc.com )
Pada hari Sabtu (04/01) nanti, Sriwijaya FC akan kembali melakukan pertandingan lanjutan kompetisi Indonesian Super League (ISL) musim 2011/2012. Pada pertandingan kali ini, Sriwijaya FC akan menghadapi Persidafon dan akan bertanding di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang pada pukul 18.30 WIB.

Pada pertandingan sebelumnya, Sriwijaya FC menderita kekalahan dari Persiwa dan juga Persipura. Walaupun kalah, Sriwijaya FC mendapatkan kekalahan yang terhormat karena Sriwijaya FC telah bermain fair play dan dua klub tersebut mendapatkan keuntungan dari keputusan yang dikeluarkan oleh wasit. Sementara itu, Persidafon pada dua pertandingan sebelumnya Persidafon menang 2-1 dari Deltras Sidoarjo dan Kalah 4-5 dari Persela Lamongan.

Persidafon diperkirakan tidak akan diperkuat oleh tiga orang pemain penting mereka. Tiga orang pemain tersebut adalah Bejo Sugiantoro, Eduard Ivakdalam, dan Yohannes Ferinando Pahabol. Eduard Ivakdalam dan Bejo Sugiantoro masih dalam tahap pemulihan cidera dan Pahabol mengalami akumulasi kartu kuning. (Harian Umum Sumatera Ekspress tanggal 02 Februari 2012 halaman 13)

Sementara itu, Sriwijaya FC turun dengan kekuatan penuh. Para pemain SRiwijaya FC tidak ada yang mengalami cidera ataupun mendapatkan akumulasi kartu kuning ataupun kartu merah. Tentunya kondisi ini akan membuat pelatih Sriwijaya FC merasa senang karena dia akan bebas menurunkan pemain sesuai dengan formasi dan skema permainan yang diinginkannya guna mendapatkan kemenangan.

Pada pertandingan yang akan disiarkan langsung oelh AnTv ini, pelatih Sriwijaya FC menginstruksikan kepada para pemainnya untuk mengawasi pergerakan dua orang mantan pemain Sriwijaya FC yang kini bermain di Persidafon yaitu Ngon A Djam dan Christian Warobay. Selain kedua pemain tersebut, pelatih Sriwijaya FC juga menginstruksikan para pemainnya untuk menutupi pergerakan dari Patrich Wanggai dan Eduard Ivakdalam karena mereka berdua adalah roh dari permainan Persidafon.

Sementara itu, Asisten Pelatih Persidafon yang bernama Erenst Pehelerang mengatakan bahwa target Persidafon adalah berhasil meraih poin, minimal satu poin ketika menghadapi Sriwijaya FC. Selain itu, asisten pelatih Persidafon tersebut yakin bahwa Sriwijaya FC tidak akan merugikan mereka karena menurut asisten pelatih Persidafon tersebut, Sriwijaya FC adalah tim yang fair play.

”Kenapa? saya tidak takut. saya yakin Sriwijaya FC tidak akan melakukan hal seperti itu,” Kata Erenst.

Lantas, siapakah yang akan jadi pemenang? Mari kita saksikan bersama.



Iklan Pribadi ___

1. Dijual, Madu Sunnah, sebuah madu asli dari Timur Tengah yang mempunyai berat 375 Gram seharga Rp. 100.000. Jika berminat silahkan hubungi oyonghairudinsikumbang@ymail.com

2. Penjahit Datuk Mulia, menerima segala macam pembuatan celana, baju, jas, baik laki-laki ataupun perempuan. Penjahit Datuk Mulia beralamat di Jln. Lunjuk Jaya No. 5442 RT 48 Palembang.

Tour Papua, kalah terhormat

Logo Sriwijaya FC ( internet / sriwijaya-fc.com )
Sriwijaya FC harus menelan pil kekalahan ketika bertandang ke Pulau Papua demi menghadapi Persiwa Wamena (24/01) dan Persipura Jayapura (28/01). Pada pertandingan melawan Persiwa, Sriwijaya FC harus menyerah 0-1. Sedangkan ketika melawan Persipura, Sriwijaya FC hanya kalah 1-2.

Kekalahan ini tentunya membuat Sriwijaya FC harus turun peringkat klasemen sementara Indonesian Super League musim 2011/2012. Sebelumnya, Sriwijaya FC menduduki peringkat pertama. Tetapi, dikarenakan kalah ketika menghadapi Persiwa dan Persipura, maka Sriwijaya FC harus menduduki peringkat ketiga klasemen sementara Indonesian Super League.

Ternyata, kekalahan dari Persiwa dan Persipura, memberikan kesan tersendiri bagi Manajemen, Pelatih, dan Pemain Sriwijaya FC. Bagaimana tidak memberikan kesan, menaklukan Persiwa dan Persipura dikandang mereka ternyata sangat sulit dan bahkan bertambah sulit karena terkadang tuan rumah duntungkan oleh keputusan wasit. Sriwijaya FC pun mendapatkan pengalaman dirugikan wasit ketika menghadapi Persiwa dan Persipura.

Penjaga gawang Sriwijaya FC yang bernama Rifki Deython Mokodompit pun angkat bicara. Dia mengatakan bahwa sebenarnya pemain Persiwa yang bernama Edison Pieter Romaropen tersebut sudah terperangkap dalam posisi offside, namun wasit dan hakim garis seolah-olah tidak melihat kejadian tersebut.

"Bukannya tidak ingin mengakui kekalahan, namun saya lihat Edison Pieter Romaropen yang mencetak gol tidak bergerak sama sekali. Posisinya sudah berada di depan pemain belakang kita, namun saya tidak tahu dalam pandangan wasit bagaimana. Gol Persiwa ini bermula umpan silang dari sisi kanan lapangan, kemudian bola yang memantul langsung saja disambar oleh Pieter. Bola tendangannya sempat tertepis oleh saya namun masih masuk ke gawang," Kata Rifki

Kemudian, pada pertandingan melawan Persipura (28/01), Sriwijaya FC kembali dirugikan oleh keputusan wasit. Pada pertandingan tersebut, pelatih Sriwijaya FC mengingat setidaknya terdapat tiga kejadian yang seharusnya perhadiah penalty, namun tidak diberikan oleh wasit. Tiga kejadian tersebut adalah dua kali terjadi handsball didalam kotak penalty pemain Persipura dan satunya lagi ketika Hilton Moreira dijatuhkan oleh Penjaga Gawang Persipura.

“Lagi-lagi faktor wasit. Saya nilai wasit yang memimpin pertandingan berlaku tidak adil terhadap SFC. Makanya saya bilang kalau tidak live (siaran langsung), saya pesimis wasit akan berlaku adil sebab masyarakat umum tidak bisa lihat. Kira-kira pada menit ke-25, Hilton sudah melewati kiper namun kakinya dipegang sampai Hilton terjatuh namun tidak peluit pelanggaran tidak ditiup wasit. Parah sekali kepemimpinan wasit, benar-benar parah” Kata Kas Hartadi.

Memang terasa sangat sulit bagi kita untuk mempercayai informasi tersebut dikarenakan pihak televisi tidak bisa menyiarkan secara langsung pertandingan tersebut dikarenakan berbagai alasan. Namun, pernyataan dari saksi maka sudah cukup untuk dijadikan alat bukti.

Selain pelatih dan pemain Sriwijaya FC, asisten Pelatih Persidafon yang bernama Erenst Pehelerang pun juga ikut angkat bicara. Pada waktu pertandingan antara Persipura vs Sriwijaya FC, asisten pelatih Persidafon menyaksikan langsung pertandingan tersebut di Stadion Mandala Jayapura. Setelah menyaksikan pertandingan tersebut, Asisten Persidafon menyatakan bahwa kepemimpinan wasit pertandingan tersebut sangat diragukan. Sriwijaya FC sebenarnya pantas menjadi pemenang pada pertandingan tersebut seandainya wasit berlaku adil.

”Memang pertandingan Sriwijaya FC melawan Pesipura saat itu saya menyaksikan benar bagaimana kejadianya. Tetapi saya tidak mau komentar masalah kepemimpinan wasit disana. Yang jelas memang Sriwijaya FC bermain bagus dan bisa menang menurut saya,” Kata Erenst.

Menanggapi hasil dari dua pertandingan tersebut, pada saat evaluasi penyelenggaraan Indonesian Super League (ISL), Direktur Teknik dan SDM PT. Sriwijaya Optimisi Mandiri yang bernama Hendry Zainuddin mengajukan usul agar wasit yang memimpin pertandingan antara Persipura vs Sriwijaya FC tidak memimpin pertandingan yang dilakukan oleh Sriwijaya FC dengan alasan melakukan kesalahan yang cukup merugikan Sriwijaya FC.

“Hari ini rapat evaluasi ISL di jkt,salah satu rekom dari sfc,,kita kalau main tak mau di pimpin wasit sutiono.” Tulis Hendry melalui jejaring sosial facebook miliknya.

Jajaran manajemen, pelatih, dan pemain Sriwijaya FC sudah ikhlas dengan hasil pertandingan di Papua beberapa hari yang lalu. Namun dibalik keikhlasan tersebut, tentunya usul dan saran yang membangun, sangat diperlukan oleh PT. Liga Indonesia yang mengelola kompetisi ISL agar bisa menciptakan kompetisi yang terbaik sehingga menghasilkan pemain-pemain yang berkualitas. Selain itu, usul tersebut bertujuan agar ketika nantinya sebuah klub menjadi juara, klub tersebut tidak merasa malu karena klub tersebut selama menjalani pertandingan tidak dibantu oleh keputusan-keputusan wasit yang merugikan klub lain.



Iklan Pribadi ___

1. Dijual, Madu Sunnah, sebuah madu asli dari Timur Tengah yang mempunyai berat 375 Gram seharga Rp. 100.000. Jika berminat silahkan hubungi oyonghairudinsikumbang@ymail.com

2. Penjahit Datuk Mulia, menerima segala macam pembuatan celana, baju, jas, baik laki-laki ataupun perempuan. Penjahit Datuk Mulia beralamat di Jln. Lunjuk Jaya No. 5442 RT 48 Palembang.