Rabu, 25 April 2012

Dari Malang menuju Mekkah, mampir di Palembang

Sriwijaya Facebook Community dan Indra Azwan (Aan Ariadin)

Selasa (24/04), penggemar Sriwijaya FC yang berasal dari Sriwijaya Facebook Community mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Indra Azwan. Indra Azwan merupakan seorang Aremania (Sebutan bagi penggemar Klub Sepakbola Arema Indonesia) yang berjalan dari dari Malang menuju Mekkah untuk mengadukan nasibnya kepada Sang Pencipta dikarenakan tidak adanya kemauan dari pemerintah Indonesia untuk mengusut kasus tabrakan yang menewaskan anaknya, Rifki Andika.

Alasan yang melatarbelakangi Indra Azwan untuk melakukan perjalanan dari Malang menuju Mekkah adalah ketika 19 tahun yang lalu (08 Februari 1993) di Jalan Letjen S Parman Kota Malang, seorang bocah yang berusia 12 tahun, Rifki Andika, meninggal dunia dikarenakan ditabrak oleh Mobil Honda Accrod yang dikendarai oleh Joko Sumantri, seorang anggota kepolisian berpangkat Letnan Satu. (Kompasiana, Indra Azwan, Pria Pencari Keadilan Untuk Anaknya)

Kasus tabrakan yang menelan korban jiwa ini, sempat dibawa ke pengadilan pada tahun 2008. Namun, Joko Sumantri divonis bebas karena kasus tersebut dianggap kadaluwarsa karena sudah melewati batas waktu 12 tahun. Indra Azwan pun tidak menerima begitu saja dikarenakan dia merasa bahwa oknum pengadilan militer sengaja memperlambat proses penyerahan berkas kasus tersebut. ( Tempo, Indra Azwan Sudah di Palembang )

Pada tahun ini, merupakan aksi jalan kaki yang ketiga kali dilakukan oleh Indra Azwan yang merupakan warga warga Blimbing, Malang. Aksi yang pertama kali dilakukan pada 09 Juli 2010 dan tiba di Istana Negara 22 hari kemudian. Sementara itu, aksi kedua dilakukan pada 27 September 2011 melalui jalur selatan, namun tidak sampai ke Istana Negara dikarenakan sakit.

Perwakilan dari Sriwijaya Facebook Community mengatakan bahwa mereka memberikan dukungan atas perjuangan Indra Azwan. Selain itu, para penggemar Sriwijaya FC tersebut juga mendo'akan agar Indra Zwan diberikan kesehatan juga diberikan petunjuk agar kasus yang mengakibatkan meninggalnya anak beliau, segera selesai sesuai dengan keinginan dari Indra Azwan.

Setelah dari Palembang, Indra Azwan akan berangkat menuju Dumai (Riau). Kemudian setelah dari Dumai, Indra Azwan akan menuju Malaysia, Thailand, Myanmar, India, Pakistan dan terakhir di Mekkah. (Wan-soe.blogspot.com, Indra Azwan jalan kaki menuju Mekah untuk mencari keadilan)

Selasa, 24 April 2012

Sriwijaya FC dan Masyarakat Sumatera Selatan, Simbiosis Mutualisme

Logo Sriwijaya FC ( internet / sriwijaya-fc.com )
Ada seorang teman yang bertanya kepada saya tentang keuntungan yang saya dapatkan atau saya rasakan semenjak Sriwijaya FC dibentuk hingga saat ini. Sebenarnya, pertanyaan tersebut saya rasa hanya sekedar pertanyaan basa-basi yang mungkin tidak sepenuh hati dia katakan. Perasaan tersebut dikarenakan Sriwijaya FC berada dalam kompetisi yang berbeda dengan kompetisi yang dia sukai.

Sejujurnya, saya boleh dibilang termasuk kedalam golongan orang yang baru menjadi penggemar Sriwijaya FC. Saya pertama kali mengenal Sriwijaya FC pada tahun 2007 dimana pada saat itu, Persija mendatangi Stadion Jakabaring dan pada akhirnya Persija kalah 1-0 melalui tendangan penalty yang dilakukan oleh Kapten Sriwijaya FC pada waktu itu yaitu Carlos Renato Elias.

Kemudian, pada tahun 2008, saya mulai belajar mengenal semua elemen Sriwijaya FC, baik itu Pelatih, Pemain, Supporter, ataupun Manajemen. Selain itu, saya juga mempelajari sejarah terbentuknya Sriwijaya FC, prestasi yang diraih, dan hal-hal lainnya yang saya rasa bermanfaat untuk saya ketahui.

Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, Sriwijaya FC sebelumnya bernama Persijatim FC dan kemudian di take over atau dalam istilah kita sering disebut dengan dijual kepemilikannya dari pihak Persijatim FC kepada pihak Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang diwakili oleh Ir. Syahrial Oesman, M.M sebagai Gubernur Sumatera Selatan pada saat itu.

Latar belakang keinginan untuk membeli Persijatim FC pada saat itu adalah dikarenakan pada saat itu, Provinsi Sumatera Selatan baru saja selesai menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang ke XVI dan memiliki stadion sepak bola. Guna memanfaatkan stadion tersebut dan juga melihat Persijatim yang akan dijual, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akhirnya pada waktu itu memutuskan untuk membeli Persijatim FC dengan harga 6 Miliar.

Mungkin, sebagian diantara kita pasti beranggapan bahwa akan lebih baik kalau dana sebesar itu disuntikkan kepada PS Palembang agar bisa berkembang dengan baik. Memang, saran tersebut sangat baik. Namun, antara PS Palembang dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, tentunya tidak terlalu memiliki hubungan yang langsung karena PS Palembang pada waktu itu sudah dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Kota Palembang.

Secara pribadi, saya melihat bahwa langkah untuk membeli Persijatim FC lebih kepada sarana mempromosikan Provinsi Sumatera Selatan. Kita semua tentu mengetahui bahwa pada saat sebelum Persijatim dibeli, Provinsi Sumatera Selatan belum terlalu dikenal oleh masyarakat Indonesia dan juga masyarakat Internasional. Padahal Sumatera Selatan memiliki banyak sekali potensi yang pantas untuk diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia dan juga masyarakat internasional.

Selain itu, saya juga melihat bahwa langkah pembelian Persijatim dan kemudian berganti nama menjadi Sriwijaya FC, merupakan sarana pemersatu bagi masyarakat yang berada di kota ataupun kabupaten yang berada didalam Provinsi Sumatera Selatan. Hal ini sangat baik karena bisa menguatkan rasa persaudaraan antara rakyat Provinsi Sumatera selatan untuk bersama-sama menyongsong perubahan kearah yang lebih baik.

Kini, setelah hampir delapan tahun Sriwijaya FC berdiri di Provinsi Sumatera Selatan, keuntungan tersebut mulai dirasakan oleh masyarakat Sumatera Selatan dan tentunya berdampak baik bagi pendapatan daerah dan Negara. Provinsi Sumatera Selatan dengan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang ( stadion Sriwijaya FC ) dipercaya oleh masyarakat Internasional untuk menyelenggarakan pertandingan internasional yang tentunya bermanfaat bagi masyarakat Sumatera Selatan untuk memperdagangkan barang kerajinan daerah mereka dan juga masakan khas dari masing-masing daerah dan juga tentunya bisa mempromosikan wisata yang dimiliki oleh daerah yang ada di Provinsi Sumatera Selatan tersebut.

Keberhasilan Sriwijaya FC menjuarai Liga Indonesia dan Piala Indonesia serta berlaga di pentas Liga Champion Asia atau Piala Asia, memberikan dampak yang begitu besar bagi Provinsi Sumatera Selatan. Nama Sumatera Selatan dan Indonesia menjadi lebih dikenal oleh masyarakat di benua asia ataupun benua lainnya. Bahkan, ada beberapa masyarakat di Negara lain yang menyediakan waktu untuk menyaksikan pertandingan yang dilakukan oleh Sriwijaya FC apabila pertandingan tersebut disiarkan secara langsung oleh pihak televisi.

Semua yang saya sebutkan tersebut tentunya merupakan keuntungan secara besar yang didapatkan oleh masyarakat Sumatera Selatan dan juga Indonesia secara umum. Keuntungan yang begitu nyata dengan adanya Sriwijaya FC di Sumatera Selatan adalah banyaknya elemen amsyarakat yang mendapatkan penghasilan ketika Sriwijaya FC melakukan pertandingan kandang di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.

Seperti biasa, ketika sebuah tim sepak bola bertanding, tentulah akan ada pihak yang menyediakan jasa transfortasi. Begitu juga ketika Sriwijaya FC bertanding di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, masyarakat berbondong-bondong datang ke stadion guna menyaksikan dan memberikan dukungan kepada para pemain Sriwijaya FC untuk mendapatkan kemenangan. Tentunya kepergian mereka tersebut menggunakan jasa transfortasi seperti angkutan kota (angkot), bus Kota, ojek, ataupun menggunakan kendaraan sendiri yang tentunya akan juga menguntungkan para penjual minyak eceran.

Sebuah peluang untuk mendapatkan uang sangat terbuka ketika terdapat banyak sekali kerumunan manusia dalam suatu tempat. Peluang inilah yang dilihat oleh para pedagang ataupun calon pedagang. Mereka juga beramai-ramai datang ke Stadion guna menjajakan barang dagangannya. Banyak diantara mereka yang menjual minuman, makanan, attribut Sriwijaya FC, ataupun kaos yang berkaitan dengan Sriwijaya FC.

Transaksi ekonomi pun terjadi. Perputaran uang yang mengalir pada saat pertandingan kadang Sriwijaya FC, tentunya akan memberikan keuntungan pada semua pihak. Para pedagang beruntung karena barang dagangannya dibeli oleh Penonton. Penonton beruntung karena mendapatkan kepuasan batin karena telah menyaksikan pemain idola mereka bermain dan mempertunjukkan kemampuan mereka dan bermain menghibur. Pemain beruntung karena mendapatkan gaji yang sesuai dengan kemampuan yang mereka pertunjukkan dan juga mendapatkan bonus pada setiap pertandingan yang mereka menangkan.

Selain itu, pihak manajemen klub juga beruntung karena dengan banyaknya jumlah penonton yang membeli tiket dan kemudian memadati stadion, tentunya akan memberikan pemasukan bagi kas klub. Bahkan bukan hanya pendapatan dari tiket, manajemen klub bisa mendapatkan keuntungan dari sponsor yang datang mengajukan proposal kerja sama.

Pihak sponsor pun juga akan mendapatkan keuntungan karena perusahaan atau merek dagang mereka semakin dilihat oleh public dan tentunya memberikan peluang bagi perusahaan untuk mendapatkan pelanggan baru dari barang dagangan atau jasa yang mereka tawarkan.

Semua keuntungan diatas merupakan simbiosis mutualisme yang terjadi antara Sriwijaya FC dengan masyarakat Sumatera Selatan. Semua elemen yang terlibat didalamnya, mendapatkan keuntungan dengan adanya Sriwijaya FC di provinsi Sumatera Selatan dan Indonesia pada umumnya.

Oleh : Oyong Hairudin Sikumbang

Sumber :

1. Harga Pembelian Persijatim, 6 Miliar.

2. PS Palembang milik Pemerintah Kota Palembang


Kesalahan pemain belakang, Sriwijaya FC menang

Firman Utina ( http://sripoku.com )
Minggu (22/04) malam, Sriwijaya FC berhasil menggenapkan rekor tidak terkalahkan selama sepuluh kali pertandingan setelah satu gol yang dicetak oleh Hilton Moreira berhasil mengalahkan tuan rumah Mitra Kukar.

Bertempat di Stadion Aji Imbut, para pemain Sriwijaya FC menjalani pertandingan ke dua puluh dalam laga lanjutan kompetisi Indonesian Super League (ISL) musim 2011/2012 menghadapi tuan rumah Mitra Kukar. Pertandingan babak pertama yang dipertontonkan oleh para pemain dari kedua klub tersebut, sangat datar dan cenderung berhati-hati dalam bertahan ataupun menyerang. Hasilnya, hingga babak pertama selesai, kedudukan sementara masih tetap 0-0.

Pada babak kedua, Sriwijaya FC yang turun dengan pemain inti dan hanya minus Mahyadi Panggabean, mengambil inisiatif untuk melakukan penyerangan. Serangan demi serangan yang dilancarkan oleh pemain Sriwijaya FC, berhasil digagalkan oleh pemain Mitra Kukar dan juga penjaga gawang Mitra Kukar, Joice Sorongan.

Mitra Kukar pun tidak hanya diam. Mengandalkan serangan balik, para pemain yang dilatih oleh Stefan Hansson ini, berusaha untuk menghancurkan lini pertahanan Sriwijaya FC dan memasukkan bola ke Gawang yang dijaga oleh Ferry Rotinsulu. Namun sayang, permainan yang lugas, tegas, dan bertangunggjawab yang dipertunjukkan oleh Thierry Gathuessi dan Michael Jamie Coyne, berhasil meredam serangan yang dilancarkan oleh pemain Mitra Kukar.

Petaka akhirnya menghampiri Mitra Kukar. Menit ke 74, Pemain baru Mitra Kukar yang bernama Gustavo Baheten Bahoken melakukan kesalahan dalam mengantisipasi umpan dari Firman Utina kepada Hilton Moreira. Hilton yang berada didekat Gustavo, berhasil mengelabui pemain yang berasal dari Kamerun tersebut dan akhirnya menggoyangkan jala gawang Joice Sorongan. 0-1 Sriwijaya FC unggul.

Menjelang akhir babak kedua, pertandingan sempat dihentikan selama sepuluh menit. Hal itu dikarenakan lampu yang menerangi stadion Aji Imbut tiba-tiba mati total. Setelah lampu berhasil dihidupkan, para pemain pun melanjutkan pertandingan. Namun, selama waktu yang diberikan oleh wasit, kedudukan tetap tidak berubah hingga wasit membunyikan peluit yang menandakan bahwa babak kedua telah selesai.

Berkat kemenangan ini, Sriwijaya FC berhasil menjauhi Persipura dengan total 45 poin dari total dua puluh pertandingan yang dilakukan. Sementara itu, Persipura berada di posisi kedua dengan 42 poin dari dua puluh pertandingan. Selanjutnya, Sriwijaya FC akan menghadapi PSMS Medan pada hari Sabtu (28/04) pada pukul 18.30 WIB di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.

Minggu, 22 April 2012

Lawan Mitra Kukar, Sriwijaya FC Solid

Mitra Kukar vs Sriwijaya FC ( Facebook / Wira Alvaro )
Minggu (22/04) sore, Sriwijaya FC akan kembali meladeni tuan rumah Mitra Kukar dalam laga lanjutan Indonesian Super League (ISL) musim 2011/2012 yang akan dilaksanakan di Stadion Aji Ambut, Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kertanegara Provinsi Kalimantan Timur.

Pada pertandingan ini, Sriwijaya FC akan kembali diperkuat oleh Keith kayamba Gumbs setelah sebelumnya harus mendapatkan sanksi tidak boleh membela Sriwijaya FC sebanyak satu kali pertandingan setelah mendapatkan akumulasi kartu kuning ketika melawan Deltras FC. Selain kesiapan dari Kayamba Gumbs, semua pemain Sriwijaya FC yang lain pun siap diturunkan menghadapi dan akan berjuang untuk mengalahkan tuan rumah Mitra Kukar.

Sementara itu, Mitra Kukar baru saja memecat pelatih Simon McMenemy yang dianggap belum bisa memenuhi target yang ditetapkan oleh manajemen Mitra Kukar yaitu berada diperingkat tiga klasemen akhir pada paruh musim pertama. Sebagai pengganti dari Simon, manajemen Mitra Kukar pun langsung menunjuk mantan pelatih timnas Myanmar U-23 yang meraih medali perunggu di ajang SEA Games XXVI 2011 lalu. Pelatih tersebut adalah Stefan Hansson yang juga berkebangsaan Swedia.

Selain mendapatkan pengganti dari Simon, manajemen Mitra Kukar juga secara resmi mendapatkan tambahan dua pemain asing baru yang akan memperkuat Mitra Kukar dan bisa diturunkan ketika menghadapi Sriwijaya FC hari Minggu (22/04) nanti. Kedua pemain tersebut adalah Kevin Claten Olivieira (Belanda/10 Apr 1986) yang berposisi sebagai penyerang dan Gustave Bahoken (Kamerun/13 Jun 1979) yang bermain pada posisi pemain belakang.

Pertandingan yang akan disiarkan secara langsung oleh AnTv pada hari Minggu (22/04) pukul 18.30 WIB ini, diprediksikan akan berjalan menarik. Berdasarkan fakta yang ada, pemain inti dari kedua klub tersebut bisa diturunkan dan juga pada pertandingan sebelumnya Sriwijaya FC berhasil mengalahkan Mitra Kukar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang. Tentunya, sebagai tuan rumah, Mitra Kukar akan mencoba untuk mendapatkan poin dari Sriwijaya FC.

Selain itu, pertandingan terakhir yang dilalui oleh kedua klub ini juga diakhiri dengan kemenangan. Sriwijaya FC berhasil mengalahkan tuan rumah Persisam 0-1 melalui gol yang dicetak oleh Hilton Moreira. Sedangkan Mitra Kukar berhasil mengalahkan tim tamu Persiram dengan kedudukan akhir 2-1 melalui gol yang dicetak oleh Nemanja Obric dan Saktiawan Sinaga.

Gol Rizky, tiga poin untuk Sriwijaya FC

Rizky Novriansyah ( Bangkapos.com )
Rabu (18/04) Sore, Sriwijaya FC kembali melakukan pertandingan lanjutan dalam kompetisi Indonesian Super League (ISL) musim 2011/2012. Pada pertandingan ini, Sriwijaya FC berhadapan dengan tuan rumah Persisam dan berhasil menang tipisi 0-1 melalui gol yang dicetak oleh Rizky Novriansyah.

Pada babak pertama, pertandingan yang dilaksanakan di Stadion Segiri Samarinda ini berlangsung sangat normal. Persisam dan Sriwijaya FC yang dikenal bermain cepat dan cantik, belum menampilkan permainan cantik mereka. Cuaca yang cukup panas, ternyata memang mempengaruhi penampilan dari para pemain yang diturunkan oleh kedua klub. Hingga babak pertama berakhir, skor tetap bertahan 0-0.

Memasuki babak kedua, pola permainan dari para pemain kedua klub tersebut sudah mulai berkembang. Cuaca yang panas, sudah berganti dengan cuaca yang sejuk. Jual beli serangan berhasil dipertontonkan oleh para pemain dari kedua klub tersebut. Bahkan, dikarenakan terlalu bersemangan dalam bertanding, permainan pun sesekali terlampau keras dan berpotensi menciderai pemain lawan.

Ternyata, Rizky Novriansyah yang ditugaskan oleh Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, untuk menggantikan posisi Keith Kayamba Gumbs yang tidak bisa diturunkan dikarenakan mendapatkan akumulasi kartu kuning, akhirnya mencetak gol pada menit ke 59 setelah memanfaatkan kesalahan dari pemain belakang dari Persisam.

Sadar sudah ketinggalan gol, para pemain Persisam bangkit dan lebih menguatkan serangan menuju pertahanan Sriwijaya FC yang dikawal oleh Thierry Gathuessi dan Michael Jamie Coyne. Namun, berkat konsentrasi dari para pemain lini belakang Sriwijaya FC, gawang Sriwijaya FC yang dijaga oleh Ferry Rotinsulu tidak kebobolan hingga wasit meniupkan peluit pertanda babak kedua selesai. Sriwijaya FC pun menang 0-1.

Kemenangan atas Persisam, membuat Sriwijaya FC berhasil mendapatkan tiga poin dan kembali ke peringkat pertama klasemen Indonesian Super League (ISL) musim 2011/2012 dengan total 42 poin dan diikuti oleh Persipura dengan jumlah poin yang sama. Namun, Sriwijaya FC masih lebih unggul dikarenakan memiliki jumlah produktifitas dalam mencetak gol lebih banyak dari Persipura. Selain itu, Sriwijaya FC juga masih menyimpan satu pertandingan yang apabila berhasil dimenangkan, membuat Sriwijaya FC melebarkan jarak terhadap Persipura dengan selisih 3 poin.

Melawan Persisam, Tanpa Gumbs

Logo Sriwijaya FC ( internet / sriwijaya-fc.com )
Sriwijaya FC akan kembali menjalani pertandingan selanjutnya melawan Persisam pada hari Rabu (18/04) nanti di Stadion Segiri Samarinda dalam lanjutan kompetisi Indonesian Super League musim 2011/2012.

Pada pertandingan sebelumnya, Sriwijaya FC berhasil mengalahkan tuan rumah Deltras FC (13/04) dengan hasil akhir 0-1 melalui gol yang dicetak oleh Hilton Moreira. Pada pertandingan tersebut, empat orang pemain Sriwijaya FC yaitu Mahyadi Panggabean, Nova Arianto, Rizky Novriansyah, dan Keith Kayamba Gumbs mendapatkan kartu kuning.

Sementara itu, pada pertandingan sebelumnya, Persisam ditahan imbang Persiram dengan kedudukan akhir 2-2 melalui gol yang dicetak oleh Eka Ramdani dan Jerry Boimah Karpeh. Selain itu, hanya Yongki Aribowo yang mendapatkan kartu kuning pada pertandingan tersebut.

Pertandingan antara Persisam vs Sriwijaya nanti, dipastikan kedua klub tidak akan diperkuat oleh pemain andalan mereka dikarenakan berbagai alasan. Klub Sriwijaya FC, tidak akan diperkuat oleh Keith Kayamba Gumbs dikarenakan akumulasi kartu kuning karena pada saat pertandingan melawan Deltras FC, Keith Kayamba Gumbs mendapatkan kartu kuning dan sebelum melawan Deltras FC, juga sudah mengantongi satu kartu kuning.

Sedangkan pada Klub Persisam, Yongki Aribowo dipastikan tidak akan turun membela Persisam ketika menghadapi Sriwijaya FC dikarenakan akumulasi kartu kuning. Selain Yongki, Ronald Fagundez juga tidak bisa diturunkan dikarenakan masih mengalami cidera sehingga butuh perawatan untuk penyembuhan cidera yang didapatkannya.

Pertandingan ini, berdasarkan rencana akan disiarkan secara langsung oleh AnTv pada hari Rabu (18/04) pukul 15.30 dari Stadion Segiri Samarinda.

Sabtu, 14 April 2012

Pertandingan perdana Coyne, memuaskan

Michael Jamie Coyne ( Internet )
Jum'at (13/04) sore, Sriwijaya FC berhasil menaklukkan tuan rumah Deltras FC dengan kedudukan akhir 1-0. Satu-satunya gol yang tercipta pada pertandingan perdana Sriwijaya FC diputaran kedua kompetisi Indonesian Super League (ISL) musim 2011/2012 tersebut adalah Hilton Moreira.

Sriwijaya FC yang pada pertandingan tersebut tidak diperkuat oleh Thierry Gathuessi dan Ahmad Jufrianto, ternyata masih tetap bermain cantik. Lini pertahanan yang dikawal oleh pemain yang baru direkrut yaitu Michael Jamie Coyne, sanggup menahan gempuran serangan dari pemain Deltras FC.

Pada babak pertama pertandingan yang dilaksanakan di Stadion Gelora Deltra Sidoarjo tersebut, permainan terasa begitu monoton. Kondisi cuaca yang begitu panas, ternyata sangat mempengaruhi pola permainan Deltras FC ataupun Sriwijaya FC. Pemain dari kedua klub, tidak dapat menunjukkan permainan terbaik mereka. Tercatat banyak sekali umpan yang tidak akurat dan juga tidak terlalu banyak peluang yang berpotensi menjadi gol. Hingga babak pertama selesai, tidak ada gol yang tercipta. Kedudukan tetap 0-0.

Memasuki babak kedua, kondisi cuaca sudah tidak panas lagi. Kondisi ini membuat para pemain mulai nyaman dalam bermain sehingga penampilan terbaik yang mereka miliki, akhirnya muncul. Jual beli serangan dari pemain kedua klub tersebut, memberikan warna warni yang indah pada pertandingan tersebut.

Sriwijaya FC akhirnya bisa mengungguli Deltras FC ketika pada menit ke 84, Hilton Moreira berhasil mencetak gol setelah mengelabui satu orang pemain belakang dan juga penjaga gawang Deltras FC yang bernama Wahyudi. 0-1 Sriwijaya FC unggul atas Deltras FC.

Deltras FC hampir saja menyamakan kedudukan setelah wasit memberikan penalty karena pemain Deltras dijatuhkan oleh Mahyadi Panggabean di kotak Penalty. Namun, tendangan penalty yang dieksekusi oleh Fakhrudin tersebut, berhasil digagalkan oleh Rivky Mokodompit yang masuk menggantikan Ferry Rotinsulu karena mengalami cidera pada paha kanannya. Hingga peluit babak kedua ditiupkan oleh wasit Dodi Setia Purnama, S.Pd, kedudukan tetap tidak berubah, 0-1 untuk kemenangan Sriwijaya FC.

Pada pertandingan tersebut, Michael Jamie Coyne, pemain yang baru direkrut oleh Manajemen dan Pelatih Sriwijaya FC ternyata bermain sangat memuaskan. Berulangkali serangan demi serangan yang dilakukan oleh pemain Deltras FC berhasil dia patahkan sehingga akhirnya Sriwijaya FC mendapatkan kemenangan.

Kemenangan dari Deltras FC ini membuat Sriwijaya FC kembali menduduki peringkat pertama klasemen sementara dengan total 39 poin dan diikuti oleh Persipura Jayapura dengan total poin yang sama. Namun, Sriwijaya FC masih mempunyai satu pertandingan yang belum dilaksanakan sehinga memungkinkan bagi Sriwijaya FC untuk memperlebar jarak dengan Persipura Jayapura dan pada akhirnya Sriwijaya FC menjadi Juara Indonesian Super League (ISL) musim 2011/2012.

Info lain, silahkan klik link dibawah ini.



Kamis, 12 April 2012

Pertandingan perdana tanpa Jupe dan Thierry

Sriwijaya FC ( internet / antaranews.com )
Sriwijaya FC akan melakukan pertandingan perdana di putaran kedua Indonesian Super League ( ISL ) musim 2011/2012 menghadapi Deltras FC Sidoarjo di Gelora Delta Sidoarjo pada hari Jum'at tanggal 13 April 2012 nanti.

Pertandingan ini sebenarnya bukan merupakan jadwal pertandingan yang telah disusun sejak awal kompetisi. Seharusnya, Sriwijaya FC akan menghadapi Persiram Raja Ampat pada 15 April 2012. Namun, dikarenakan alasan pemborosan biaya, pertandingan melawan Persiram Raja Ampat diubah menjadi bulan Mei setelah Sriwijaya FC menghadapi Persidafon (14/05).

Pada saat menghadapi Deltras FC nanti, Sriwijaya FC tidak akan diperkuat oleh Ahmad Jufrianto dan Thierry Gathuessi. Mereka tidak bisa diturunkan dikarenakan mendapatkan hukuman akumulasi kartu kuning dan tentunya membuat Sriwijaya FC harus segera mencari pengganti untuk mengisi posisi tersebut.

Guna mengisi kosongnya pemain yang berposisi yang ditinggalkan oleh Jupe ( Panggilan Ahmad Jufrianto ) dan Thierry Gathuessi, manajemen dan pelatih Sriwijaya FC merekrut pemain asing asia yang berasal dari Australia. Pemain tersebut bernama Michael Jamie Coyne dan sebelumnya sempat bermain untuk West Ham United, Ado Den Haag, dan Perth Glory.

Michael Jamie Coyne akan dipersiapkan untuk mengisi posisi di lini belakang pertahanan Sriwijaya FC bersama dengan Nova Arianto. Kedua pemain tersebut diharapakan oleh Pelatih Sriwijaya FC, bisa mengisi kekosongan dan menjaga pertahanan Sriwijaya FC dari serangan pemain Deltras FC.

Selain memiliki permasalahan di lini belakang, Sriwijaya FC tidak mempunyai permasalahan lainnya. Semua pemain siap diturunkan tanpa terkecuali. Informasi ini dibenarkan oleh pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, ketika menjelang pertandingan melawan Deltras FC dan Kas Hartadi akan menurunkan pemain yang paling siap guna menghadapi Deltras FC nantinya.

"Istilah latihan normal seperti biasa, saya akan melihat kondisi pemain, siapa yang paling siap diturunkan dan strategi apa yang menjadi pilihan saya saat melawan Deltras," jelas Kas Hartadi.

Sementara itu, Deltras FC banyak melakukan perbaikan diputaran kedua ini. Manajemen Deltras FC merekrut tiga orang pemain asing yaitu Lancine Kone ( Pantai Gading ), Stricko Mitrovic ( Serbia ), dan James Koko Lomell ( Liberia ). Sedangkan untuk pemain lokal, manajemen Deltras FC merekrut Indra Kahfi ( Persikota ) dan Herman Batak ( Penjaga Gawang Atjeh United ) dan melepaskan Amos Marah, Shin Hyun-joon, dan Walter Bruzuela.

Menanggapi perbaikan yang dilakukan oleh Deltras FC, Pelatih Sriwijaya FC mengatakan bahwa pemain Deltras yang bernama Fakhruddin merupakan pemain yang sangat baik dan juga lincah sehingga harus mendapatkan perhatian dan penjagaan dari para pemain Sriwijaya FC, terutama lini belakang.

"Saya tahu betul kualitas Fakhrudin, dia berpengalaman dan bisa mencetak gol jika tidak diwaspadai," jelas Kas, Rabu (11/4/2012).

Ketika dihubungi pada tempat yang berbeda, Direktur Teknik dan Sumber Daya Manusia PT. Sriwijaya Optimis Mandiri ( PT. SOM ), Hendry Zainuddin, mengatakan bahwa semua pemain Deltras FC sangat berbaya dan harus mendapatkan pengawasan serta perhatian. Namun, Hendry mengatakan bahwa pemain asing yang baru direkrut oleh Deltras FC, harus diwaspadai sehingga Sriwijaya FC bisa mematikan permainan Deltras FC dan berhasil mencuri tiga poin di Gelora Delta Sidoarjo.

“Pemain asingnya patut diwaspadai, selain itu, jika Budi Sudarsono diturunkan, juga harus diwaspadai,” ujar Hendri.

Pertandingan ini rencananya akan disiarkan secara langsung oleh AnTv pada hari Jum'at (13/04) pada pukul 15.30 WIB.

Info lain, silahkan klik link dibawah ini.



Rabu, 04 April 2012

Ketika penjaga gawang Sriwijaya FC ditaklukkan oleh Hendry

Hendry Zainuddin ( Facebok.com )
Ada kejadian unik ketika para pemain Sriwijaya FC akan menyelesaikan latihan itensif yang dilakukan secara rutin. Biasanya, ketika para pemain selesai melakukan latihan, mereka pun akan bersiap-siap untuk pulang ke mess pertiwi ataupun ke hotel. Namun, Minggu (01/04) sore, lima orang penjaga gawang Sriwijaya FC mendapatkan tantangan dari Direktur Teknik Sriwijaya FC.

Direktur Teknik Sriwijaya FC, Hendry Zainuddin, menantang Ferry Rotinsulu, Rifky Mokodompit, Andi Irawan, Tri Goestoro, dan Keith Kayamba Gumbs yang memiliki kemampuan sebagai penjaga gawang untuk melakukan fun games yaitu adu penalty.

Hendry Zainuddin mengatakan bahwa jika kelima orang penjaga gawang Sriwijaya FC tersebut berhasil menahan tendangannya dan mereka menang, maka Hendry akan memberikan bonus sebesar lima juta kepada mereka. Namun, jika Hendry berhasil memenangkan pertaruhan tersebut, maka kelima orang pemain tersebut harus patungan guna membayar uang lima juta kepada Hendry Zainuddin.

Ferry Rotinsulu yang juga merupakan penjaga gawang utama Sriwijaya FC, menjadi orang pertama yang akan bertugas untuk menghalau tendangan dari Hendry Zainuddin. Kita semua tentu mengetahui bahwa pemain yang dijuluki sebagai Spiderman atau si laba-laba ini, sangat pandai dalam membaca dan menahan tendangan penalty dari pemain lawan. Bahkan, dikarenakan kepandaiannya tersebut, Sriwijaya FC bisa menjadi Juara Liga Indonesia dan juga juara Piala Indonesia.

Namun siapa sangka, Hendry Zainuddin berhasil memasukkan bola. Ferry ternyata salah melakukan antisipasi. Dia bergerak ke arah kanan, sementara tendangan Hendry mengarah ke sisi kiri gawang. Ferry Rotinsulu tidak percaya bahwa jala gawangnya berhasil digoyangkan oleh tendangan Hendry yang tidak berhasil ditangkapnya. 0-1 untuk keunggulan Hendry Zainuddin.

Selanjutnya, penjaga gawang kedua adalah Rifky Mokodompit yang juga merupakan penjaga gawang kedua di Sriwijaya FC. Ternyata, Rifky berhasil menggagalkan tendangan Hendry Zainuddin sehingga membuat para pemain bergembira dan kedudukan pun menjadi 1-1.

Kegembiraan pemain Sriwijaya FC pun semakin bertambah ketika penjaga gawang ketiga, Andi Irawan, berhasil menggagalkan tendangan penalty dari Hendry Zainuddin. Namun apa daya, ternyata kebahagiaan itu tidak bertahan lama karena Hendry Zainuddin berhasil memasukkan bola ke gawang yang dijaga oleh Trie Goestoro sehingga membuat kedudukan menjadi sama kuat, 2-2.

Suasana pun menjadi sedikit lebih tegang dari sebelumnya, giliran Keith Kayamba Gumbs yang bertugas sebagai penjaga gawang terakhir. Seluruh pemain termasuk juga pelatih penjaga gawang, Indrayadi, dan pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, memberikan dukungan kepada Keith Kayamba Gumbs. Sementara itu, Hendry terlihat lebih santai dan bahkan membuka sepatu yang digunakannya dengan tujuan agar tendangannya menjadi sedikit lebih keras.

Gooollll!!!!! Tendangan Hendry yang mengarah kesudut kiri atas, terlambat dihalau oleh Keith Kayamba Gumbs karena sedikit terlambat dalam bergerak. Hendry pun akhirnya memenangkan drama adu penalty tersebut dengan kedudukan akhir yaitu 3-2.

Walaupun kalah, pemain Sriwijaya FC tersebut tidak jadi patungan untuk membayar uang 5 juta kepada Hendry dikarenakan kalah dalam pertaruhan adu penalty tersebut. Bahkan, Hendry memberikan uang sebesar 5 juta kepada para pemain dan tentunya ini membuat mereka lega dan juga bahagia.

Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, mengatakan bahwa Fun Games yang dilakukan sungguh baik bagi pemain, pelatih, dan manajemen dikarenakan dapat semakin mendekatkan keakraban antara sesama elemen Sriwijaya FC guna menggapai tujuan bersama yaitu menjadi Juara Indonesian Super League musim 2011/2012 ini.

Sementara itu, ketika diwawancara, Hendry Zainuddin mengatakan bahwa dia sudah lama tidak bertemu dan bercanda dengan para pemain Sriwijaya FC dikarenakan mereka menjalani liburan yang diberikan oleh manajemen. Hendry juga menilai bahwa fun games seperti ini sangat bermanfaat sebagai sarana silaturahim dan juga menjaga kedekatan.

“Karena ini latihan perdana, saya pikir sudah lama kami tidak bertemu dan silaturahmi. Mereka adalah pemain, teman, sahabat, dan adik bagi saya” Kata Hendry.

Sekedar informasi, Hendry Zainuddin pada saat ini membina sebuah klub sepak bola yang diberi nama Sriwijaya Facebook Club. Mereka biasa latihan pada hari Sabtu pagi pukul 07.00 WIB sampai dengan selesai dengan markas di Stadion Bumi Sriwijaya. Hendry Zainuddin pun terkadang ikut serta dalam latihan yang diadakan oleh klub sepak bola tersebut.

Info lain, silahkan klik link dibawah ini.



Bukan Kenji atau Sohei, tetapi Jamie

Michael Jamie Coyne ( Internet )
Selasa (03/04) sore, manajemen Sriwijaya FC secara resmi mengumumkan nama satu orang pemain asing asia yang telah bergabung dengan Sriwijaya FC. Namun sayang, ternyata pemain tersebut bukanlah Kenji Adacihara ataupun Sohei Matsunaga yang selama ini menjadi keinginan sebagian penggemar Sriwijaya FC, melainkan seorang Michael Jamie Coyne yang direkrut oleh manajemen Sriwijaya FC.

Michael Jamie Coyne atau biasa dipanggil dengan nama Jamie, mungkin tidak terlalu banyak penggemar Sriwijaya FC ataupun penggemar sepak bola Indonesia yang mengetahui sosok pemain yang lahir di Sidney, Australia, pada tanggal 02 Januari 1982 yang lalu. Hal tersebut dikarenakan semenjak kecil, Jamie memang lebih sering membela klub di negaranya. Hanya beberapa tahun saja Jamie bermain di klub luar negeri, yaitu ketika bermain di West Ham United pada tahun 1998-199 dan Ado Den Haag pada tahun 2004-2005.

Manajemen Sriwijaya FC beralasan bahwa mereka mempunyai banyak pertimbangan sehingga memutuskan untuk merekrut pemain yang mempunyai tinggi 187 cm dan terakhir membela Sidney FC ini. Setelah berdiskusi dengan jajaran pelatih, manajemen Sriwijaya FC menilai bahwa pada saat ini Sriwijaya FC sangat membutuhkan pemain yang berposisi sebagai Bek Tengah. Selain itu, Jamie juga mempunyai pengalaman sebagai pemain di posisi bek tengah selama 10 tahun. Kemudian, Jamie mengatakan bahwa dia ingin merasakan ketatnya persaingan di kompetisi Indonesian Super League. Atas dasar beberapa alasan itulah, manajemen Sriwijaya FC akhirnya memutuskan untuk merekrut Jamie.

Michael Jamie Coyne, pemain yang tercatat bermain bersama Perth Glory sebanyak 119 kali pada kurun waktu 2005-2011 ini, direncanakan akan tiba di Palembang pada hari Rabu malam. Berdasarkan jadwal, Jamie akan berangkat dari Sidney pada hari Rabu (04/04) pukul 12.00 waktu setempat.

“Coyne akan datang pada Rabu malam, karena berdasarkan jadwal keberangkatannya. Dia bertolak dari Sidney dengan pada 4 April pukul 12.00, dalam perjalanan normal dia akan tiba di Palembang malam hari.” Kata Hendry.

Manajemen Sriwijaya FC mengakui bahwa mereka cukup kesulitan untuk mendapatkan pemain yang berposisi sebagai bek tengah pada saat jeda kompetisi putaran pertama ISL musim ini. Hal itu dikarenakan para pemain banyak yang masih terikat kontrak dan juga banyak diantara pemain tersebut, masih dipertahankan oleh klub mereka.

“KAMI akui manajemen cukup kesulitan mendapatkan center bek berkualitas di antara jeda kompetisi dari putaran satu ke putaran dua Indonesian Super League (ISL) 2011/2012. Terutama yang berpengalaman di ISL, karena selain terikat kontrak, mereka dipertahankan oleh klub mereka masing-masing. Makanya, setelah beberapa hari ini berjibaku, kami putuskan membuat kesepakatan dengan pemain asing asal Australia..” Jelas Hendry

Setelah nanti Jamie datang ke Palembang, pihak manajemen Sriwijaya FC memutuskan akan segera mendaftarkannya ke PT. Liga Indonesia agar bisa bermain membela Sriwijaya FC ketika Sriwijaya FC menantang tuan rumah Deltras pada tanggal 13 April 2012 nanti.

Selain itu, manajemen Sriwijaya FC akan memberikan angka delapan sebagai nomor punggung yang akan digunakan oleh Jamie selama memperkuat Sriwijaya FC. Namun, manajemen Sriwijaya FC tidak mau memaksakan kehendak, mereka memberikan kebebasan bagi Jamie untuk menentukan nomor punggung yang diinginkannya selama tidak digunakan oleh pemain yang telah ada.

Sekedar mengingatkan, pada paruh musim sebelumnya nomor punggung 8 dipakai oleh Syamsul Chaeruddin. Namun, dikarenakan Syamsul Chaeruddin mengundurkan diri dan ingin mudik ke kampung halamannya serta membela PSM Makassar, nomor punggung tersebut pun kosong dan oleh karena itu rencananya akan diberikan kepada Jamie.

“SETELAH kedatangan Jamie Coyne ke Palembang pada Rabu (4/4/2012) malam, Sriwijaya FC memutuskan untuk segera mendaftarkannya ke PT Liga Indonesia dan bermain untuk putaran kedua Indonesian Super League (ISL) 2012/2012, lawan Deltras Sidoarjo pada 13 April 2012 mendatang. Manajemen juga memberikan nomor punggung 8 untuk Jamie.” Kata Hendry

Sebagai pemain asing, Jamie akan dikontrak selama setengah musim atau lima bulan pelaksanaan Indonesian Super League musim 2011/2012 ini dan akan mendapatkan fasilitas seperti rumah dan kendaraan. Namun, manajemen belum bisa memastikan apakah kontrak Jamie akan diperpanjang atau tidak pada musim selanjutnya dikarenakan masih akan melihat lagi permainannya selama setengah musim tersebut. Apabila dapat beradaptasi dengan cepat dan permainannya tidak mengecewakan, maka bukan tidak mungkin kontrak Jamie akan diperpanjang antara satu tahun atau dua tahun lagi.

“Apakah dia akan kita kontrak untuk musim-musim mendatang, akan dilihat lagi permainan selama setengah musim ke depan. Jika dia mampu beradaptasi secara cepat dan performanya tidak mengecewakan, bukan tidak mungkin akan kita kontrak dia untuk satu hingga dua musim mendatang bersama SFC.” Kata Hendry mengakhiri pembicaraan.

Info lain, silahkan klik link dibawah ini.



Selasa, 03 April 2012

Mengundurkan diri, Syamsul ingin mudik

Syamsul Chaeruddin ( Internet / fajar.co.id )
Kabar mengejutkan datang dari pemain yang berposisi di lini tengah permainan Sriwijaya FC. Syamsul Chaerudiin, salah satu pemain di lini tengah yang dimiliki oleh Sriwijaya FC, ternyata memutuskan untuk mengundurkan diri dari Sriwijaya FC dan bergabung dengan tim asal kampung halamannya, yaitu PSM Makassar.

Sebelumnya, Sriwijaya FC telah memutuskan kontrak lima orang pemain yang dianggap kurang memberikan kontribusi bagi tim kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan ini. Kelima pemain yang dilepas tersebut adalah Ilham Jaya Kesuma, Jecky Arisandi, M. Bachtiar, Rachmat Rivai, dan terakhir Rendi Siregar.

Manajemen Sriwijaya FC mengatakan bahwa sebenarnya surat pengunduran diri yang dibuat oleh Syamsul Chaeruddin, telah diberikan kepada manajemen sejak hari Jum’at (30/03) yang lalu. Setelah mempelajari surat pengunduran diri tersebut dan juga berdiskusi dengan manajemen PSM Makssar serta Syamsul Chaeruddin selama kurang lebih satu jam, akhirnya pada hari Senin (02/04), manajemen Sriwijaya FC secara resmi melepas Syamsul mudik ke PSM Makassar.

“Setelah satu jam melakukan negosiasi dengan manajemen PSM Makasar. Gelandang Syamsul Khairudin secara resmi tidak lagi memperkuat Sriwijaya FC di putaran kedua Indonesian Super League (ISL) terhitung sejak Senin (2/4/2012).” Kata Hendry Zainuddin melalui website pribadinya.

Setelah diskusi tersebut dilaksanakan, maka didapatkan dua kesimpulan bersama antara manajemen Sriwijaya FC, manajemen PSM Makassar, dan juga Syamsul Chaeruddin. Kesimpulan tersebut adalah manajemen PSM Makassar memberikan kompensasi kepada manajemen Sriwijaya FC atas kepindahan Syamsul ke PSM Makassar dengan nilai nominal yang dirahasiakan. Selain itu, Sriwijaya FC tidak mendapatkan kewajiban untuk membayar sisa kontrak Syamsul Chaeruddin ataupun fasilitas lainnya pada paruh musim kedua nanti.

“Kami melepas Syamsul untuk memperkuat PSM Makasar terhitung sejak putaran kedua dengan kesepakatan yaitu manajemen PSM Makasar sudah memberikan kompensasi kepada SriwijayaFC dan jumlahnya sesuai kesepakatan, dirahasiakan. Kedua, Syamsul membela PSM dan kami manajemen lepas kewajiban membayar sisa kontrak dan fasilitas lainnya di putaran kedua.“ Kata Hendry Zainuddin.

Manajemen Sriwijaya FC menilai bahwa pemain professional memiliki hak untuk pindah ke klub lain dan oleh karena itu, manajemen Sriwijaya FC mengucapkan terima kasih kepada Syamsul Chaeruddin atas kontribusi yang telah diberikan hingga Sriwijaya FC menjadi juara paruh musim kompetisi Indonesian Super League musim 2011/2012.

“Kami dari manajemen sebenarnya berat melepas Syamsul mengingat kontribusinya untuk tim. Tetapi sekali lagi. kita dari manajemen tidak bisa melarang seseorang untuk menjalani karirnya dan tidak akan memaksa kehendak. Untuk itu, kami ucapkan Sayonara untuk Syamsul, terimakasih atas kontribusinya untuk SFC selama putaran pertama.” Kata Hendry Zainuddin dan kemudian mengakhiri penjelasannya tentang kepergian Syamsul Chaeruddin ke PSM Makassar.