Selasa, 31 Juli 2012

Penjaga Gawang Sriwijaya FC Musim 2011/2012

Logo Sriwijaya FC ( internet / sriwijaya-fc.com )
Masyarakat penggemar Sriwijaya FC, mungkin sangat beruntung ketika Sriwijaya FC memiliki empat orang penjaga gawang yang terbaik. Selain mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam menjaga gawang, empat orang penjaga gawang Sriwijaya FC tersebut juga tampan dan ramah sehingga menjadi idola bagi masyarakat penggemar Sriwijaya FC.

Adapun nama dari keempat penjaga gawang Sriwijaya FC tersebut adalah Ferry Rontinsulu, Rifky Mokodompit, Andi Irawan, dan Try Hamdani Goentara.

Masyarakat Penggemar Sriwijaya FC dan juga penggemar sepak bola nasional, tentunya sangat mengetahui siapa Ferry Rotinsulu. Penjaga gawang utama Sriwijaya FC ini, lahir di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah pada tanggal 28 Desember 1982 yang lalu. Sebelum membela Sriwijaya FC, Ferry Rotinsulu merupakan penjaga gawang Persijatim FC yang juga merupakan teman satu tim dari Ismed Sofyan, Eka Ramdhani dan Maman Abdurrahman sebelum musim tahun 2005 yang lalu.

Setelah Persijatim FC di take over oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, banyak juga mantan pemain Persijatim yang memilih untuk tidak bergabung dengan Sriwijaya FC. Mereka lebih memilih untuk pindah klub lain. Namun, ada juga beberapa orang pemain yang masih tetap bergabung dengan Sriwijaya FC, diantaranya adalah Ferry Rotinsulu dan Tony Sucipto.

Minggu, 29 Juli 2012

Pelatih Sriwijaya FC musim 2011/2012

Logo Sriwijaya FC ( internet / sriwijaya-fc.com )
Musim 2011/2012 adalah musim yang sangat berharga bagi para pelatih Sriwijaya FC. Pada musim ini, empat orang pelatih dengan tugas dan wewenang masing-masing, berhasil membawa Sriwijaya FC menjuarai kompetisi Indonesian Super League dan juga Perang Bintang yang dilakukan pada tanggal 15 Juli 2012 yang lalu. Empat orang pelatih Sriwijaya FC tersebut adalah Kas Hartadi, Hartono Ruslan, Keith Kayamba Gumbs, dan Indra Yadi.

Pada awalnya, sebagian masyarakat penggemar Sriwijaya FC terkejut ketika nama Kas Hartadi diumumkan sebagai pelatih Sriwijaya FC meneruskan kepimpinan Ivan Kolev yang tidak berhasil membawa Sriwijaya FC menjadi juara Indonesian Super League musim 2010/2011. Penggemar Sriwijaya FC terkejut, mungkin dikarenakan belum begitu banyaknya pengalaman yang dimiliki oleh Kas Hartadi dalam melatih tim senior pada sebuah klub sepak bola di Indonesia.

Nama Kas Hartadi sebenarnya tidak terlalu asing bagi sebagian penggemar Sriwijaya FC. Sebelum secara resmi diumumkan sebagai pelatih, mantan pemain Areseto yang lahir di Solo, 6 Desember 1970 yang lalu, merupakan asisten pelatih Ivan Kolev pada musim 2010/2011. Selain itu, Kas Hartadi juga menjadi pernah melatih di Sekayu Youth Soccer Academy (SYSA) dan membawa tim suratin (U-18) Musi Banyuasin, Persimuba, masuk final piala Suratin dan menjadi Runner Up setelah kalah 1-2 ketika berhadapan dengan Arema. Setelah itu, Kas Hartadi pun melatih Sriwijaya FC U-18 dan membawa Sriwijaya FC menjadi klub yang disegani pada kompetisi Indonesian Super League U-18.

Manajemen Sriwijaya FC Musim 2011/2012

Logo Sriwijaya FC ( internet / sriwijaya-fc.com )
Musim 2011/2012 merupakan musim yang memiliki tantangan yang sangat berat bagi jajaran manajemen Sriwijaya FC. Pada musim 2011/2012 tersebut, setiap klub sepak bola professional yang ada di Indonesia, tidak diperbolehkan oleh Menteri Dalam Negeri melalui keputusan mendagri nomor 01 tahun 2011 terkait tentang larangan bagi klub sepak bola profesional menerima kucuran dana APBD.

Oleh karena itu, jajaran manajemen Sriwijaya FC yang terdiri dari Pembina, Presiden Klub, Direktur Teknik dan Sumber Daya Manusia, Direktur Keuangan, dan Sekretaris Umum PT. Sriwijaya Optimis Mandiri, berusaha sekuat tenaga guna menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Sumatera Selatan untuk menjadi sponsor Sriwijaya FC musim 2011/2012 yang lalu.

Hasil dari kerja sama tersebut sangatlah membanggakan. Sriwijaya FC sukses melalui musim 2011/2012 dengan lancer dan juga sukses menjadi klub pertama yang menjuarai Indonesian Super League tanpa menggunakan dana APBD.

Pembina Sriwijaya FC musim 2011/2012 dijabat oleh Ir. H. Alex Noerdin, SH. Selain menjabat sebagai Pembina Sriwijaya FC, Ir. H. Alex Noerdin, SH, juga merupakan Gubernur Sumatera Selatan yang dibanggakan oleh masyarakat. Sebagai Gubernur, Ir. H. Alex Noerdin, SH, telah menjadi pelopor pemberian fasilitas program pendidikan gratis dan berobat gratis kepada masyarakat Sumatera Selatan dan tentunya akan bermanfaat bagi mereka.

Serba serbi perang bintang

Perang Bintang ( internet / zonaterbaik.com )
Minggu malam tanggal 15 Juli 2012, bertempat di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Manajemen Sriwijaya FC menjadi panitia pelaksana pertandingan Perang Bintang yang mempertemukan antara Sriwijaya FC melawan dua puluh orang pemain yang berlaga di kompetisi Indonesian Super League dan tergabung dalam tim ISL All Star. Hasil akhir pertandingan tersebut adalah kemenangan buat Sriwijaya FC setelah Rifky Mokodompit menjadi pahlawan karena berhasil menggagalkan dua tendangan penalti yang dilakukan oleh pemain ISL All Star.

Pertandingan tersebut berlangsung sangat menarik dan menghibur serta membuat jantung para penggemar Sriwijaya FC berdetak kencang karena Sriwijaya FC sempat tertinggal 0-1 terlebih dahulu melalui gol yang dicetak oleh Alberto Goncalves. Selain penampilan yang cantik dan menarik dari pemain yang berlaga, ada juga kisah-kisah unik dan menarik yang menurut saya pantas untuk diperhatikan sehingga bisa diambil sebuah kesimpulan, manfaat, ataupun pelajaran dari kisah tersebut.

Rabu, 25 Juli 2012

Perang Bintang : Pembuktian Rifky Mokodompit

Rivky Deython Mokodompit ( internet / sripoku.com )
Setelah Sriwijaya FC berhasil menjuarai kompetisi dan menyelesaikan sisa pertandingan di kompetisi Indonesian Super League musim 2011/2012, pemain Sriwijaya FC ditantang oleh pemain yang berlaga di ISL musim 2011/2012 yang tergabung dalam nama ISL All Star yang berjumlah dua puluh orang dalam pertandingan yang berjudul Perang Bintang 2012.

Bertempat di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, pertandingan tersebut dilaksanakan. Disaksikan puluhan ribu penonton yang memadati stadion dan juga disaksikan oleh jutaan pasang mata melalui layar kaca, pertandingan babak pertama berlangsung sangat aktraktif dan sangat menarik.

Ketika wasit Thoriq Alkhatiri menipukan peluit tanda babak pertama dimulai, para pemain Sriwijaya FC yang mendapatkan tendangan bola pertama kali, langsung berusaha menguasai jalannya pertandingan. Serangan dari kaki ke kaki, terus dibangun oleh pemain Sriwijaya FC guna menekan pertahanan ISL All Star dan mencetak gol sehingga mendapatkan kemenangan.

Semua elemen Sriwijaya FC, galau

Logo Sriwijaya FC ( internet / sriwijaya-fc.com )
Walaupun Sriwijaya FC sudah dipastikan menjadi juara kompetisi Indonesian Super League musim 2011/2012, namun rasa galau masih menyelmiuti jajaran manajemen dan elemen Sriwijaya FC yang lainnya. Satu alasan yang membuat mereka galau adalah mengenai kepastian berlaga di kompetisi Liga Champion Asia.

Seperti ktia ketahui bersama bahwa manajemen Sriwijaya FC lebih memilih untuk berlaga di Kompetisi Indonesian Super League (ISL) daripada berlaga di kompetisi Indonesian Premier League (IPL) yang diakibatkan dualisme dalam kepengurusan PSSI. Keputusan untuk berlaga di Indonesian Super League dikarenakan klub yang berlaga di IPL, kekuatannya tidak merata sedangkan klub-klub besar dan berpengalaman, semuanya memilih untuk berlaga di ISL.

Sedangkan alasan lain yang membuat manajemen Sriwijaya FC lebih memilih untuk berlaga di ISL adalah karena pengurus PSSI dibawah kepemimpinan Djhohar Arifin dinilai telah melanggar aturan, memasukkan klub-klub yang seharusnya terdegradasi ataupun menjalani hukuman, kembali berlaga di kompetisi PSSI. Tentu saja keputusan ini membuat klub-klub lain menjadi marah karena untuk masuk kompetisi tertinggi di Indonesia, harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, mengeluarkan tenaga, dan juga bukan tidak mungkin akan mengorbankan darah guna berada di kasta tertinggi di Indonesia.

Ada yang unik dari Sriwijaya FC

Logo Sriwijaya FC ( internet / sriwijaya-fc.com )
Ketika kita mau menyempatkan waktu sejenak guna mempelajari apa yang dialami oleh Sriwijaya FC selama lima tahun terakhir, maka kita akan mendapatkan suatu fakta yang unik. Ini bukan tentang pemain, pelatih, ataupun selebrasi gol yang dilakukan oleh pemain, melainkan gelar juara Indonesian Super League yang didapatkan oleh Sriwijaya FC musim 2011/2012 ini.

Kita tentu mengetahui bahwa Sriwijaya FC telah dua kali mendapatkan gelar juara. Gelar pertama yang didapatkan yaitu pada tahun 2007 yang lalu dan gelar kedua yaitu pada musim 2011/2012 yang baru saja selesai.

Pada saat tahun 2007 yang lalu, Sriwijaya FC berhasil menjuarai Divisi Utama Liga Indonesia setelah mengalahkan PSMS medan dengan kedudukan akhir 3-1 melalui gol yang dicetak oleh Anoure Richard Obiora, Keith Kayamba Gumbs, dan Zah Rahan Krangar. Setelah pertandingan final tersebut selesai dan Sriwijaya FC menjadi juara, maka kompetisi dengan nama Divisi Utama Liga Djarum, telah berakhir dan berganti nama menjadi Indonesian Super League.

Setelah tahun 2007 tersebut, Sriwijaya FC kembali mendapatkan juara pada musim 2011/2012 dengan nama kompetisi yang baru, yaitu Indonesian Super League. Setelah lima tahun menanti, Sriwijaya FC akhirnya menjadi klub sepak bola terakhir yang menjuarai kompetisi dengan nama Indonesian Super League.

Rekor di musim 2011/2012

Logo Sriwijaya FC ( internet / sriwijaya-fc.com )
Musim 2011/2012 kompetisi Indonesian Super League telah selesai dan dipastikan Sriwijaya FC menjadi juara pada musim tersebut dan akan dilaksanakan penyerahan piala Indonesian Super League pada saat perang bintang tanggal 15 Juli 2012 nanti di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.

Pada musim ini, terdapat banyak sekali rekor yang menarik untuk kita perhatikan. Diantara banyak rekor tersebut yaitu Sriwijaya FC bisa menciptakan rekor terbaru dengan memutuskan rekor tidak pernah menang pada saat pertandingan perdana dan berhasil menang seratus persen pada pertandingan kandang, serta mempunyai rekor memasukkan gol paling banyak ke gawang lawan dan kemasukkan gol paling sedikit.

Kita semua tentu mengetahui bahwa Sriwijaya FC termasuk kedalam kategori klub sepak bola yang masih muda yaitu akan berusia delapan tahun pada tanggal 23 Oktober 2012 nanti. Sriwijaya FC pada awalnya merupakan klub dengan nama Persijatim dan kemudian di take over oleh pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan segala hak yang dimiliki yaitu bisa merubah nama, pemain, lambing, dan juga markas sebagai tempat latihan dan tempat bertanding.

Selama delapan tahun tersebut, Sriwijaya FC telah berhasil mendapatkan berbagai gelar, diantaranya yaitu Juara Divisi Utama Liga Indonesia pada tahun 2007, Juara Piala Indonesia pada musim 2007/2008, 2008/2009, 2009/2010, Juara Inter Island Cup 2011, Juara Community Shield, dan terakhir adalah Juara Kompetisi Indonesian Super League musim 2011/2012 dan juga menjadi juara pada Perang Bintang yang mempertemukan antara Sriwijaya FC dengan ISL All Star yang diisi oleh dua puluh orang pemain bintang yang berlaga di ISL musim tersebut.

Selasa, 24 Juli 2012

Kisruh PSSI, Ada juga untungnya

Kisruh PSSI ( internet/goligog.wordpress.com)
Sudah satu musim kompetisi berjalan dan kompetisi itu pun telah selesai. Namun, kericuhan yang terjadi terhadap pengurus PSSI pusat, ternyata tidak selesai-selesai. Entah apa yang ada difikiran mereka, kericuhan yan telah berlangsung selama satu kompetisi ini, telah menimbulkan banyak sekali kerugian, baik kepada pemain, klub sepak bola ataupun terhadap tim nasional Indonesia.

Kita tentu mengetahui bahwa akibat dari kericuhan ini, pemain yang berada di kompetisi Indonesian Super League, tidak diperkenankan untuk memperkuat tim nasional Indonesia. Hasilnya cukup lumayan, tim nasional Indonesia yang diperkuat oleh pemain yang belum berpengalaman, harus menelan kekalahan yang sangat besar yaitu 10-0 dari tim nasional Bahrain pada saat Piala Dunia 2014 zona Asia, hari Rabu (29/2/2012)yang lalu.

Keinginan Hilton yang jadi kenyataan

Hilton dan Penggemar Sriwijaya FC
Setiap pemain sepak bola pasti mempunya cita-cita tertinggi dalam karir mereka. Diantara banyak cita-cita yang mereka miliki, menjuarai sebuah kompetisi tertinggi di suatu negara bersama klub tempat mereka bermain, merupakan salah satu cita-cita yang sangat ingin diwujudkan oleh para pemain, baik di Indonesia ataupun di negara lainnya.

Di Indonesia, sangat banyak pemain dari negara lain yang mencoba peruntungannya untuk menikati suasana sepak bola yang ada di negeri ini. Namun, tidak sedikit dari pemain asing tersebut yang tidak mampu mewujudkan keinginannya guna menjadi juara di kompetisi tertinggi yang terdapat di Indonesia dikarenakan klub tempat mereka bermain, masih belum beruntung.

Hilton Moreira, merupakan salah satu pemain asing yang mencoba peruntungan di kompetisi sepak bola di Indonesia. Pada pertama kali ke Indonesia, Hilton yang lahir di Pindamonhangaba, Brazil, pada 27 Februari 1981 yang lalu, langsung membela klub yang berasal dari Sidoarjo yaitu Deltras.

Meet and Greet Pemain Perang Bintang

Pemain Perang Bintang ( internet / tribunnews.com )
Bertempat di atrium Palembang Indah Mall (PIM), masyarakat Sumatera Selatan khususnya masyarakat kota Palembang, mendapatkan kesempatan untuk bertemu secara langsung atau bahkan berfoto bersama dengan pemain-pemain yang akan berlaga di ajang perang bintang dan akan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 15 juli 2012 nanti.

Seperti kita ketahui bersama bahwa Sriwijaya FC merupakan Juara kompetisi Indonesian Super League musim 2011/2012. Sebagai sang juara, maka Sriwijaya FC mendapatkan tantangan dari semua pemain yang berlaga di kompetisi Indonesian Super League yang tergabung dalam nama ISL All Star dan berjumlah dua puluh orang pemain.

Pada acara meet and greet tersebut, beberapa orang pemain Sriwijaya FC tidak bisa hadir dikarenakan ada sesuatu hal yang harus dikerjakan. Nama besar seperti Ferry Rotinsulu, Thierry Gathuessi, Michael Jamie Coyne, Khoirul Huda, Rifky Mokodompit, dan M. Sobran, terlihat hadir pada acara yang disponsori oleh pihak Yamaha yang juga merupakan sponsor Sriwijaya FC musim 2011/2012 yang lalu.

Misi yang sempurna

Nova Arianto ( internet / tribunnews.com )
Sriwijaya FC menutup kompetisi Indonesian Super League musim 2011/2012 dengan sempurna. Berjalan perlahan sejak pertandingan pertama, kemudian panas pada pertengahan kompetisi, akhirnya mendapatkan hasil yang sangat manis di akhir kompetisi yaitu menjadi juara kompetisi Indonesian Super League musim 2011/2012.

Gelar juara tersebut semakin indah berkat rekor yang baru tercipta ketika Sriwijaya FC berhasil menang 1-0 atas Persib melalui gol yang dicetak oleh Nova Arianto pada menit ke 77 sehingga membuat Sriwijaya FC tidak pernah terkalahkan selama tujuh belas kali pertandingan kandang yang dilakukan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.

Pertandingan terakhir kompetisi Indonesian Super League musim 2011/2012 yaitu melawan Persib, termasuk salah satu pertandingan yang sangat menguras tenaga para pemain dan juga tentunya emosi semua elemen Sriwijaya FC. Bagaimana tidak, sejak wasit Jumadi efendi meniupkan peluit tanda babak pertama dimulai hingga akhir babak pertama, tidak ada gol yang tercipta. Bahkan pada pertandingan tersebut, perasaan semua elemen Sriwijaya FC dan mungkin para pemain Sriwijaya FC itu sendiri, harap-harap cemas. Mereka merasakan hal itu dikarenakan selama babak pertama, pertahanan Persib yang dikomandani oleh Abadanda Herman sangat susah ditembus oleh pemain Sriwijaya FC dan bahkan pemain Persib sangat sering menghasilkan peluang yang mengancam pertahanan Sriwijaya FC.

Beragam arti romantis

Bergandengan Tangan ( internet / hadisida.com )
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan yang berbeda tentang mengartikan kata romantis. Selain berbeda dalam mengartikan kata romatis, setiap manusia juga berbeda-beda cara dalam menghasilkan sebuah tindakan yang romantis ataupun menciptakan suasana yang romantis.

Biasanya, romantis sering identik dengan makan berdua dengan pasangan di tempat makan dengan hanya diterangi cahaya lilin atau bercanda ria di taman sambil menikmati suasana alam yang ada disekitar taman tersebut yang dipenuhi dengan bunga-bunga yang indah dan wangi. Begitulah sebagian cara ataupun suasana sehingga disebut romantic oleh sepasang kekasih.

Tetapi ada sebuah suasana romantis lainnya yang menurut saya unik dan menarik. Suasana tersebut adalah pulang bersama dengan pasangan kekasih setelah menyaksikan pemain sepak bola melakukan pertandingan pada suatu kompetisi dan bertepatan dengan malam minggu.

Ayo Ribut Dalam Kebaikan

Persatuan Indonesia ( internet / blogspot )
Terkadang, saya sering merasa heran dengan sikap sebagian besar diantara kita yang selalu menyalahkan supporter ketika terjadinya suatu tindakan kerusuhan dalam sepak bola. Memang, supporter tersebut bersalah, tetapi ada menurut saya, ada juga pihak lain yang secara tidak langsung merestui tindakan tersebut dan mendorong terjadinya kerusuhan.

Kita semua tentu menyadari bahwa peredaran informasi disekeliling kita, sangat banyak dan juga cepat peredarannya. Terkadang, tidak sedikit info yang beredar tersebut adalah info negatif yang sengaja diedarkan dengan tujuan tertentu. Terlepas dari niat penyebaran informasi tersebut, secara otomatis info yang kita dapatkan tersebut akan terekam di alam bawah sadar yang kita miliki.

Seperti kita ketahui bahwa pada saat ini sangat sering kita baca dan kita dengar informasi mengenai kerusuhan yang dikabarkan secara berulang-ulang. Niat penyebaran informasi tersebut memang baik, tetapi jika terus menerus dikabarkan kepada penerima informasi tanpa adanya pemberitaan yang berimbang tentang kebaikan yang dilakukan, maka bukan tidak mungkin alam bawah sadar manusia yang menerima informasi tersebut akan menyimpulkan bahwa kerusuhan dan kericuhan yang terjadi sudah menjadi kebiasaan dan dimaklumi karena tidak ada tindakan tegas dari pihak keamanan.

Impian itu pun akhirnya terwujud

Mimpi ( internet / blogspot )
Setiap manusia yang hidup di dunia ini, pasti mempunyai banyak keinginan. Keinginan tersebut biasanya terdiri dari berbagai bidang yaitu pendidikan, kekayaan, olahraga ataupun yang lainnya. Memang, diantara sekian banyak keinginan yang kita miliki, tidak semuanya bisa terwujud karena mungkin penilaian Tuhan, keinginan tersebut tidak baik bagi kita sebagai makhluk ciptaan-Nya.

Sebagai seorang penggemar sepak bola, kita tentu mempunyai keinginan untuk bertemu dengan pemain sepak bola yang kita kagumi, berbicara dengan pemain idola, menjadi pemain sepak bola seperti pemain yang diidolakan, atau bahkan menjadi saksi ketika klub sepak bola yang didukung menjadi juara pada sebuah kompetisi.

Saya termasuk orang yang mempunyai keinginan agar bisa menjadi saksi ketika klub sepak bola yang saya sukai yaitu Sriwijaya FC menjuarai kompetisi tertinggi di Indonesia atau bahkan di dunia.

Jumat, 13 Juli 2012

Prasangka yang tidak mempunyai fakta

Fakta ( Sugengprabowo.com )
Setiap kali Sriwijaya FC mendapatkan hasil terbaik ataupun gelar juara, pasti saja muncul pernyataan-pernyataan yang menjelek-jelekkan Sriwijaya FC. Diantara banyaknya pernyataan tersebut, salah satu pernyataan yang sering diucapkan adalah Sriwijaya FC memang sudah dikondisikan untuk menjadi juara pada sebuah kompetisi.

Sebuah pernyataan yang sangat menyakitkan bagi semua elemen Sriwijaya FC. Bagaimana tidak menyakitkan, perjuangan dan usaha yang telah mengorbankan darah, tenaga, dan air mata dalam mendapatkan sebuah target juara, ternyata tidak dihargai oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Mereka dengan sangat mudah mengatakan bahwa Sriwijaya FC memang sengaja telah dipersiapkan untuk menjadi juara.

Negara Republik Indonesia memang menjamin kebebasan bagi rakyatnya untuk menyatakan sebuah pendapat. Tetapi kebebasan tersebut juga dibatasi oleh kebebasan orang lain yang apabila terbukti melaggar kebebasan orang lain, bukan tidak mungkin akan bisa dipidanakan.

Ridwan dan Kayamba, menangkan Sriwijaya FC

M. Ridwan ( Goal.com )
Perburuan yang dilakukan oleh pemain Sriwijaya FC untuk menjadi sang juara dalam kompetisi Indonesian Super League musim 2011/2012 akan segera berakhir jika berhasil mengalahkan Persela Lamongan pada hari Rabu 20 Juni 2012 nanti. Hal ini dikarenakan pada pertandingan sebelumnya, Sriwijaya FC berhasil mengalahkan Arema Indonesia dengan kedudukan akhir 2-1 pada hari Minggu 16 Juni 2012 yang lalu.

Bertempat di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, para pemain Sriwijaya FC langsung menekan pertahanan Arema Indonesia ketika wasit Oki Dwi Putra Senjaya meniupkan peluit tanda babak pertama dimulai. Berbekal kemenangan besar yaitu 5-1 melalui tiga gol yang dicetak oleh Hilton Moreira pada menit ke 22, 37, dan 39, serta dua gol dari Keith Kayamba Gumbs yang dicetak pada menit ke 86 dan 91 ketika bertandang ke markas Arema Indonesia pada 08 Januari 2012 yang lalu, pemain Sriwijaya FC terlihat memiliki motivasi yang sangat tinggi untuk mengalahkan klub yang dilatih oleh Suharno tersebut.

Tetapi siapa yang menyangka, ternyata Arema Indonesia pada saat pertandingan tersebut, jauh berbeda dengan Arema Indonesia pada saat pertandingan pertama yang dilaksanakan pada putaran pertama yang lalu. Para pemain Sriwijaya FC mengalami sedikit kesulitan untuk mencetak gol dikarenakan bagusnya pertahanan Arema Indonesia dan juga sangat baiknya penampilan penjaga gawang Arema Indonesia yaitu Kurnia Meiga Hermansyah.

Sriwijaya FC, ada apa dengan mu?

Ada apa denganmu ( blogspot / faizmauberkelana )
Kembali, Sriwijaya FC mendapatkan kekalahan yang kedua kali setelah tidak pernah terkalahkan selama 20 kali pertandingan yang dilalui. Sebelumnya, Sriwijaya FC menderita kekalahan 0-3 ketika menghadapi Persija pada hari Minggu tanggal 24 Juni 2012 yang lalu dan pada pertandingan kali ini, ketika menghadapi PSPS Pekanbaru, Sriwijaya FC harus mengakui kemenangan PSPS 1-0 melalui gol yang dicetak oleh Zaenal Arif.

Bermain di Stadion Kuantan Singingi Sport Center penampilan pemain Sriwijaya FC berada dibawah normal. Tendangan-tendangan yang akurat, umpan-umpan yang matang, dan kerja sama tim yang biasa ditunjukkan pada pertandingan sebelumnya, tidak terlihat pada pertandingan melawan PSPS ini. Entah apa yang sedang dirasakan oleh pemain, pertandingan ini sangat membuat penikmat sepak bola dan penggemar Sriwijaya FC menjadi bertanya-tanya. Ada apa dengan Sriwijaya FC?

Lupakan Persija, hadapi PSPS

Hendry Zainuddin ( Facebok.com )
Pemain Sriwijaya FC harus segera melupakan hasil kekalahan yang didapatkan ketika bertanding melawan Persija pada hari Minggu, 24 Juni 2012 yang lalu di Stadion Gelora Bung Karno. Kini saatnya para pemain Sriwijaya FC menatap pertandingan selanjutnya yaitu menghadapi tuan rumah PSPS pekanbaru pada hari Kamis tanggal 28 Juni 2012 nanti

Seperti kita ketahui sebelumnya bahwa Sriwijaya FC mendapatkan kekalahan perdana setelah tidak pernah terkalahkan selama 20 kali pertandingan terakhir. Pada pertandingan melawan Persija tersebut, Sriwijaya FC bertanding tanpa diperkuat oleh Thierry Gathuessi dan Lim Joon Sik dikarenakan suatu alasan tertentu. Dua gol yang dicetak oleh Rachmat Affandi pada menit ke 17 dan menit ke 63 serta satu gol yang dicetak oleh Pedro Javier Velazquez Insfran berhasil membuat malu sang juara Indonesian Super League musim 2011/2012 tahun ini.

Nanti, ketika Sriwijaya FC bertanding menghadapi tuan rumah PSPS Pekanbaru, sangat besar kemungkinan tidak akan diperkuat oleh penjaga gawang utama yaitu Ferry rontisulu. Ferry diperkirakan tidak bisa turun bertanding dikarenakan mengalami cedera pada kakinya.

Sedangkan pada klub PSPS Pekanbaru, Patrice Nzekou Nguenheu dan Dedi Gusmawan tidak bisa diturunkan pada pertandingan tersebut.

Ketika kejujuran dipertanyakan

Jujur ( internet  / sibatu.blogspot.com )
Sebagian besar diantara kita pasti akan sangat marah besar dan mungkin akan kesal ketika kita dibohongi, walapun tanpa kita sadari, kita juga sering membohongi orang lain. Memang begitulah kebiasaan sebagian manusia yang hanya ingin mendapatkan keuntungan diri sendiri dan merugikan orang lain tanpa mau dirugikan.

Salah satu contohnya adalah ketika Sriwijaya FC menghadapi Arema Indonesia pada hari Minggu tanggal 16 Juni 2012 yang lalu. Pada saat itu, penonton yang datang ke Stadion guna menyaksikan pertandingan tersebut, sangatlah sedikit. Selain dikarenakan cuaca pada hari tersebut sangat panas, pergantian waktu pertandingan juga turun mempengaruhi kurangnya jumlah penonton pada pertandingan tersebut.

Tidak sedikit penjual tiket yang mendapatkan kerugian pada pertandingan tersebut. Biasanya, ketika lima belas menit sebelum pertandingan dimulai, para penjual tiket sudah masuk ke dalam stadion guna menyaksikan pertandingan ataupun pulang kerumah masing-masing karena tiket yang mereka miliki telah habis terjual.

Rekor itu pun patah

Rahmat Affandi ( Internet / Suarajakarta.com )
Sriwijaya FC, pada musim 2011/2012 dikenal sebagai salah satu klub sepak bola yang terbaik di Indonesia. Pada pertandingan yang ke 30 atau sejak melawan Pelita Jaya di Stadion Singaperbangsa pada tanggal 03 Desember 2011 sampai ketika Sriwijaya FC melawan Persela Lamongan pada tanggal 20 Juni 2012 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sriwijaya FC telah mendapatkan kemenangan sebanyak 23 kali, hasil imbang sebanyak 4 kali, dan kalah sebanyak 3 kali. Berdasarkan jumlah tersebut Sriwijaya FC mendapatkan 73 poin dengan jumlah memasukkan gol lebih banyak daripada jumlah kemasukkan gol jika dibandingkan dengan klub yang lainnya yaitu memasukkan gol sebanyak 68 kali dan kemasukkan sebanyak 26 gol.

Tetapi rekor positif tidak pernah terkalahkan 20 pertandingan terakhir, akhirnya berhasil dipatahkan oleh klub lain yaitu Persija. Persija berhasil menjadi pemenang setelah menaklukkan Sriwijaya FC dengan kedudukan akhir 3-0 di stadion Gelora Bung Karno pada hari Minggu tanggal 24 Juni 2012 yang lalu melalui dua gol yang dicetak oleh Rachmat Affandi dan satu gol dari Pedro Javier Velazques Insfran.

Sabtu, 07 Juli 2012

Sriwijaya FC, kamu tidak sendirian

Sriwijaya Mania dan Simanis ( beritapagi.co.id )
Sriwijaya FC termasuk beruntung karena pada setiap pertandingan yang akan dijalani, kemungkinan besar akan diikuti oleh supporter setia mereka. Simanis, Sriwijaya Mania Sumsel, dan Singa Mania yang selalu setia memberikan dukungan kepada pemain Sriwijaya FC untuk mendapatkan hasil terbaik yaitu kemenangan di setiap pertandingan.

Ketika Sriwijaya FC menjalani tour Papua menghadapi Persidafon, dan Persiram yang secara letak geografisnya sangat jauh dari kota Palembang, beberapa orang dari kelompok supporter Singa Mania turut hadir guna memberikan dukungan. Hasilnya cukup lumayan, ketika menghadapi Persidafon, Sriwijaya FC berhasil menahan imbang 2-2 melalui gol yang dicetak oleh Keith Kayamba Gumbs pada menit ke 53 dan Thierry Gathuessi pada menit ke 81. Kemudian ketika menghadapi Persiram, Sriwijaya FC berhasil menang 2-1 melalui gol yang dicetak oleh Hilton Moreira dan Thierry Gathuessi.

Selamat datang Alkayla

Ferry dan Anisha (http://pege17.wordpress.com)
Minggu tanggal 01 Juni 2012, sebagian penggemar Sriwijaya FC yang menyaksikan pertandingan antara Persiba Balikpapan melawan Sriwijaya FC, mungkin akan bertanya mengapa penjaga gawang utama, Ferry Rotinsulu, tidak diturunkan sebagai pemain utama dan ternyata yang turun sebagai penjaga gawang utama adalah Rifky Mokodompit.

Seperti kita ketahui bersama bahwa Ferry Rotinsulu tidak menjalani akumulasi kartu kuning dan turut terbang ke Balikpapan guna menjalani pertandingan tersebut. Namun ternyata, beberapa jam sebelum pertandingan berlangsung, Ferry meminta izin kepada Pelatih dan Manajemen Sriwijaya FC untuk pulang ke Palembang.

Ferry meminta izin pulang ke Palembang guna menemani sang istri yang bernama Anisha Katarima telah melahirkan seorang anak perempuan melalui operasi Caesar. Anak perempuan tersebut lahir pada pukul 03.00 WIB di Rumah Sakit RK. Charitas dengan berat 3,2kg dan panjang 48cm.

Maaf, kami kembali Juara

Sriwijaya FC Juara ISL 2011/2012 (duniasoccer.com)
Rabu tanggal 20 Juni 2012 yang lalu, merupakan hari yang bersejarah bagi masyarakat Sumatera Selatan, Pelatih dan Pemain Sriwijaya FC, dan juga penggemar Sriwijaya FC dimanapun berada. Pada hari tersebut, Sriwijaya FC memastikan diri menjadi juara Indonesian Super League (ISL) musim 2011/2012 setelah menang 3-0 melalui dua gol yang dicetak oleh M. Ridwan dan satu gol yang dicetak oleh Keith Kayamba Gumbs ketika menghadapi Persela Lamongan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.

Aroma juara yang semakin dekat dan semakin pasti jika Sriwijaya FC bisa berhasil mengalahkan Persela, membuat animo masyarakat penggemar Sriwijaya FC untuk menyaksikan pertandingan tersebut secara langsung di Jakabaring, semakin meningkat. Terbukti, pada pertandingan yang disiarkan secara langsung oleh AnTv tersebut, seluruh bangku di semua tribun hampir semuanya penuh diisi oleh penonton. Bahkan ada penonton yang berdiri guna menyaksikan pertandingan penentuan tersebut.