Minggu, 25 Desember 2011

PSSI kekanak-kanakan

Sebagai penggemar Sriwijaya FC, saya sangat terkejut dengan keputusan sanksi yang diberikan oleh Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) kepada Sriwijaya FC. Klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan itu diberikan sanksi berupa penurunan kasta dari kasta tertinggi menjadi kasta kedua yaitu divisi utama pada musim 2012/2013 nanti. Selain itu, Sriwijaya FC juga didenda uang sebesar 500 juta rupiah.

Saya menilai bahwa keputusan PSSI tersebut diambil tanpa memperhatikan alasan-alasan yang ada sebelumnya. Latar belakang dikeluarkannya keputusan tersebut adalah dikarenakan Sriwijaya FC tidak mau bertanding melawan Persebaya dalam kompetisi Indonesian Premier League (IPL).

Manajemen Sriwijaya FC yang dalam hal ini diwakili oleh Direkter Teknik dan Sumber Daya Manusia PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (PT. SOM) yang bernama Hendry Zainuddin mengatakan bahwa manajemen Sriwijaya FC telah menyiapkan manajemen, pelatih, dan pemain untuk memperkuat Sriwijaya FC di IPL. Tetapi tim tersebut tidak jadi diberangkatkan karena menanti surat balsan dari PSSI terkait dengan kepastian Sriwijaya FC menjalani pertandingan di IPL.

“Kami sudah menyiapkan tim dan akan berangkat menghadapi Persebaya, namun surat berbeda justru diturunkan oleh PSSI. Sebelumnya PSSI mengirimkan surat mengenai desakan agar kami meninggalkan ISL.” Kata Hendry Zainuddin.

Sebelumnya,Manajemen Sriwijaya FC telah menerima surat dari PSSI yang bernada desakan agar Sriwijaya FC meninggalkan kompetisi Indonesian Super League (ISL) dan memilih berlaga di kompetisi yang katanya diakui oleh PSSI, dalam hal ini adalah IPL.

Surat PSSI tersebut ditanggapi oleh manajemen Sriwijaya FC dengan memberikan surat balasan yang berisi jawaban bahwa Sriwijaya FC tidak bisa meninggalkan ISL, tetapi tetap mengikuti IPL dengan mengirimkan tim untuk berlaga di kompetisi tersebut.

Sebagian besar penggemar Sriwijaya FC memang menginginkan agar Sriwijaya FC bergabung dalam kompetisi yang diisi oleh klub-klub yang berpengalaman dan juga lebih berkualitas. Alasan itulah yang membuat manajemen Sriwijaya FC tetap mengikuti ISL. Tetapi, sebagai klub yang berada dibawah naungan PSSI, manajemen Sriwijaya FC harus mengikuti kompetisi yang dibuat oleh PSSI, dalam hal ini adalah IPL. Oleh karena itu, manajemen Sriwijaya FC telah menyiapkan tim untuk berlaga di IPL dan meminta PSSI memberikan kepastian bahwa Sriwijaya FC bisa berlaga di kompetisi IPL.

Setelah sekian lama menunggu surat balasan dari PSSI yang tidak kunjung datang, maka manajemen Sriwijaya FC pun memutuskan untuk tidak melakukan pertandingan melawan Persebaya dikarenakan kepastian dari PSSI tidak didapatkan.


“Kami menegaskan bahwa kami tidak bisa meninggalkan ISL karena hal tersebut merupakan aspirasi dari sebagian besar masyarakat sumatera selatan dan penggemar Sriwijaya FC dan kami tetap mengikuti IPL karena menghormati dan taat pada perintah PSSI. Namun nyatanya, tidak ada jawaban dari PSSI dan kami pun memutuskan untuk tidak berangkat melawan Persebaya dikarenakan kami masih menunggu jawaban dari PSSI.” Kata Hendry Zainuddin.


Ternyata, setelah beberapa hari berlalu sejak Sriwijaya FC tidak jadi bertanding melawan Persebaya, manajemen Sriwijaya FC mendapatkan surat pemberitahuan bahwa Sriwijaya FC diberikan sanksi berupa denda sebesar lima ratus juta rupiah dan penurunan kasta dari level tertinggi menjadi penghuni level kedua yaitu divisi utama pada musim kompetisi 2012/2013.

Manajemen Sriwijaya FC tidak hanya diam menanggapi keputusan tersebut. Presiden klub memerintahkan kepada jajaran manajemen untuk melakukan banding dan menyiapkan pengacara untuk melawan ketidakadilan yang dilakukan oleh PSSI. Memori banding nantinya akan dikirimkan pada tanggal 28 Desember 2011 yang berisi empat poin penolakan yaitu penolakan degradasi atas nama SFC dan PT. SOM dari IPL, penolakan degradasi tim Sriwijaya FC ke divisi utama musim 2012/2013, penolakan membayar denda sebesar lima ratus juta rupiah, dan penolakan pencabutan izin transfer pemain pada musim kompetisi 2012/2013 nanti.

“Memori banding telah dibuat dan akan diajukan pada tanggal 28 Desember 2011 mendatang. Memori tersebut berisi penolakan terhadap 4 poin yang berisi keputusan PSSI. Adapun penolakan tersebut yaitu Manajemen Sriwijaya FC menolak degradasi atas SFC dan PT. SOM dari IPL karena hingga jum’at (23/12) malam, SFC masih tercatat disitus FIFA sebagai anggota IPL. Kedua, kami menolak degradasi ke Divis Utama. Ketiga, kami menolak membayar denda sebesar lima ratus juta rupiah karena Sriwijaya FC tidak merugikan pihak sponsor karena sampai saat ini, Sriwijaya FC masih menyatakan mengikuti IPL. Keempat, manajemen Sriwijaya FC menolak pencabutan izin transfer pemain.” Kata Direktur Keuangan PT. SOM yang bernama Augie Bunyamin.

Saya sangat bingung dengan keputusan PSSI ini. Beberapa waktu yang lalu, PSSI meminta agar Sriwijaya FC mengikuti IPL, permintaan tersebut pun akhirnya dipenuhi. Tetapi ternyata Sriwijaya FC mendapatkan sanksi dengan alasan tidak mau bergabung dengan IPL karena tidak menjalani pertandingan melawan Persebaya.

Seharusnya, pada awalnya ketua dan sebagian pengurus PSSI tidak terlalu arogan. Mereka seharusnya mengajak duduk bersama dan berkomunikasi dengan semua anggota PSSI dan pengurus klub yang berada dibawah kepemimpinanannya guna membahas bagaimana system kompetisi nantinya akan dibangun. Bukan malah menjadi otoriter dan lebih mementingkan kepentingan golongan mereka sendiri. Tindakan otoriter tentunya akan menimbulkan pembangkangan yang dilakukan oleh anggota PSSI terhadap ketua dan pengurusnya. Hasilnya adalah seperti yang kita rasakan saat ini. Kompetisi terbagi menjadi dua, dimana setiap pengurus kompetisi merasa bahwa mereka benar. Pemain, penonton, dan supporter, serta pengamat dibuat bingung oleh tindakan kekanak-kanakan yang dilakukan oleh ketua PSSI dan sebagian pengurus PSSI.

Semoga saja permasalahan ini bisa segera selesai sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan dan kita bisa melihat sang garuda terbang tinggi di asia tenggara, benuia asia, dan dunia. Semoga saja.

Rujukan : Koran Sriwijaya Post terbitan hari Sabtu tanggal 24 Desember 2011 halaman 12 dengan judul SFC tantang PSSI
  • Stumble This
  • Fav This With Technorati
  • Add To Del.icio.us
  • Digg This
  • Add To Facebook
  • Add To Yahoo