Rabu, 25 Juli 2012

Perang Bintang : Pembuktian Rifky Mokodompit

Rivky Deython Mokodompit ( internet / sripoku.com )
Setelah Sriwijaya FC berhasil menjuarai kompetisi dan menyelesaikan sisa pertandingan di kompetisi Indonesian Super League musim 2011/2012, pemain Sriwijaya FC ditantang oleh pemain yang berlaga di ISL musim 2011/2012 yang tergabung dalam nama ISL All Star yang berjumlah dua puluh orang dalam pertandingan yang berjudul Perang Bintang 2012.

Bertempat di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, pertandingan tersebut dilaksanakan. Disaksikan puluhan ribu penonton yang memadati stadion dan juga disaksikan oleh jutaan pasang mata melalui layar kaca, pertandingan babak pertama berlangsung sangat aktraktif dan sangat menarik.

Ketika wasit Thoriq Alkhatiri menipukan peluit tanda babak pertama dimulai, para pemain Sriwijaya FC yang mendapatkan tendangan bola pertama kali, langsung berusaha menguasai jalannya pertandingan. Serangan dari kaki ke kaki, terus dibangun oleh pemain Sriwijaya FC guna menekan pertahanan ISL All Star dan mencetak gol sehingga mendapatkan kemenangan.


Sangat disayangkan, melalui serangan balik yang sangat cantik menelusuri sisi kiri pertahanan Sriwijaya FC, pemain dari ISL All Star yaitu Alberto Goncalves, berhasil mencetak gol setelah memanfaatkan umpan cantik dari Gustavo Lopez pada menit ke sepeuluh. 1-0 untuk keunggulan tim ISL All Star.

Gol yang dicetak oleh Alberto Goncalves ini, membuat penggemar dan pendukung Sriwijaya FC terdiam. Namun, bukan Sriwijaya FC namanya jika tidak mempunyai semangat untuk menyamakan kedudukan atau memenangkan pertandingan. Beberapa menit kemudian atau tepatnya pada menit ke enam belas, Hilton Moreira berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah mendapatkan umpan cantik dari Firman Utina. Kedudukan 1-1 bertahan hingga babak pertama selesai.

Memasuki babak kedua, semangat dan permainan cantik yang dipertontonkan oleh kedua tim, seringkali membuat penonton terpana atau bahkan jantung mereka berdegub kencang, apalagi ketika pertahanan Sriwijaya FC diserang oleh pemain ISL All Star. Namun, hingga babak kedua berakhir, kedudukan imbang 1-1 tidak berubah.

Berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama bahwa apabila pertandingan ini berakhir dengan hasil imbang, maka tidak ada perpanjangan waktu dan langsung adu penalti. Selain itu, pada pertandingan ini, pelatih bisa melakukan pergantian pemain sebanyak delapan kali.

"Jadi jika sampai 2 x 45 menit skornya imbang, langsung adu pinalti. Sementara untuk pergantian pemain, masing-masing tim boleh melakukan delapan kali pergantian pemain,” ujar Faisal yang merupakan Sekretaris Panitia Pelaksana. http://id.olahraga.yahoo.com/news/laga-perang-bintang-tanpa-tambahan-waktu-105400801--sow.html

Rivky Mokodompit yang masuk menggantikan Ferry Rotinsulu pada awal babak kedua, harus memastikan dan meyakinkan kepada masyarakat penggemar Sriwijaya FC bahwa dia merupakan penjaga gawang yang terbaik dan bisa bersanding dengan Ferry Rotinsulu serta bisa menjadi harapan bagi Indonesia. Agar Rifky Mokodompit bisa meyakinkan masyarakat, maka dia harus menggagalkan tendangan penalti yang dilakukan oleh pemain dari ISL All Star.

Pada tendangan pertama dan tendangan kedua serta yang dilakukan oleh tiga pemain dari ISL All Star yaitu Zulkifli Syukur, Supriono, dan Atep, Rivky Mokodompit sudah berhasil membaca arah bola, namun memang bola tidak bisa dihalau olehnya sehingga bola masuk ke gawang. Rifky berhasil menjadi penentu kemenangan dan membuktikan bahwa dia merupakan salah satu penjaga gawang harapan Indonesia setelah berhasil menggagalkan dua tendangan pemain ISL All Star yang dilakukan oleh Mario Costas dan Riccardo Salampessy.

Sementara itu, empat orang pemain Sriwijaya FC berhasil memasukkan bola melalui tendangan penalti. Empat orang pemain tersebut adalah Keith Kayamba Gumbs, Ponaryo Astaman, M. Ridwan, dan Supardi. Sedangkan Siswanto tidak berhasil memasukkan bola ke gawang yang dijaga oleh I Made Wirawan. Hasil akhir pertandingan ini adalah 5-4 untuk kemenangan Sriwijaya FC.

Berkat kemenangan ini, pemain Sriwijaya FC berhak menggandengkan gelar juara Indonesian Super League dan gelar juara Perang Bintang. Selain itu, pemain Sriwijaya FC dan juga jajaran pelatih, berhak mendapatkan uang tunai sebesar seratus juta rupiah sebagai pemenang pada pertandingan tersebut. Kemudian, para pemain Sriwijaya FC dan jajaran pelatih juga berhak mendapatkan uang sebesar seratus juta rupiah sebagai bonus yang diberikan kepada mereka dari Presiden Klub yaitu Dodi Reza karena telah berhasil memenangkan pertandingan tersebut.

“Kebetulan pak Dodi Reza Alex menjadi manajer tim saat menghadapi perang bintang, karena itu pak Dodi menyiapkan bonus secara pribadi kepada pemain sebesar Rp 100 juta,” kata Hendri Zainuddin. http://www.hendrizainuddin.com/

Berita Sebelumnya : Semua elemen Sriwijaya FC, galau

  • Stumble This
  • Fav This With Technorati
  • Add To Del.icio.us
  • Digg This
  • Add To Facebook
  • Add To Yahoo