Sabtu, 24 Desember 2011

Tidak Profesional

Pertandingan antara Sriwijaya FC melawan Persija Jakarta hari minggu (18/12) yang lalu, ternyata merupakan pertandingan yang sangat "panas" dilapangan dan diluar lapangan. Sebelumnya, ketika pertandingan berjalan, beberapa orang penonton terlibat dalam kericuhan kecil. Selain itu, sekitar satu jam setelah pertandingan selesai, pengeroyokan terhadap pemain pun terjadi.

Pemain Sriwijaya FC yang bernama Thierry Gathuessi mengalami pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum pemain Persija Jakarta. Pemain yang bertugas menjaga lini belakang Sriwijaya FC tersebut, mengalami luka ditangan kanannya.

Menurut informasi yang beredar, kejadian berawal ketika pemain Sriwijaya FC yang bernama Hilton Moreira terlibat diskusi berat dengan pemain Persija Jakarta yang bernama Ismed Sofyan. Ternyata, diskusi tersebut berujung pada pengeroyokan terhadap Hilton Moreira.

Hilton yang terpojok, berusaha kabur ke arah kamar dekat ruang lobi. Tapi dia tetap dikejar oleh beberapa pemain Persija Jakarta, termasuk Bambang Pamungkas. Ditempat itulah, Hilton jadi bulan-bulanan pukulan dari para pemain Persija Jakarta. Berdasarkan kesaksian, Hilton mendapatkan pukulan dan tendangan dan dihajar beramai-ramai oleh pemain Persija Jakarta.

Thierry Gathuessi yang melihat Hilton dipukuli, mencoba untuk membantu dan melerai. Namun ternyata, Thierry juga ikut dikeroyok. Thierry kemudian melarikan diri ke tangga menuju lantai dua, tetapi dia malah diikuti oleh Ismed dan Leo serta beberapa pemain Persija Jakarta. Thierry berhasil melarikan diri setelah dibantu oleh seorang pengendara sepeda motor dan langsung dibawa menuju Mess Pertiwi guna mengobati cidera luka yang dialaminya.

Tentunya, kita semua sangat menyayangkan peristiwa ini terjadi. Sebenarnya, sebagai seorang pemain sepak bola profesional, pengeroyokan ini tidak pantas terjadi. Kejadian dilapangan jangan dibawa keluar lapangan karena pertandingan sepak bola adalah sebuah permainan yang terkadang memang sering memancing emosi, tetapi itu semua adalah bagian dari permainan. Ketika pertandingan telah selesai, semuanya harus dilupakan, tidak ada emosi yang dipendam.

Semoga saja kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pemain sepak bola di Indonesia karena mereka adalah pemain yang mengaku bahwa mereka adalah profesional. Selain itu, jangan sampai persaudaraan antar supporter menjadi renggang karena perselisihan. Semua hal akan indah dan baik kalau kita menempatkan sebuah permasalahan pada tempatnya yang benar dan memikirkannya dengan fikiran yang jernih agar hati bisa merasakan sebuah kedamaian.

Palembang, 19 Desember 2011

Rujukan :

1. Harian Umum Sriwijaya Post terbitan hari Sabtu tanggal 24 Desember 2011 halaman 1 dan halaman 11.
  • Stumble This
  • Fav This With Technorati
  • Add To Del.icio.us
  • Digg This
  • Add To Facebook
  • Add To Yahoo