Selasa, 24 April 2012

Sriwijaya FC dan Masyarakat Sumatera Selatan, Simbiosis Mutualisme

Logo Sriwijaya FC ( internet / sriwijaya-fc.com )
Ada seorang teman yang bertanya kepada saya tentang keuntungan yang saya dapatkan atau saya rasakan semenjak Sriwijaya FC dibentuk hingga saat ini. Sebenarnya, pertanyaan tersebut saya rasa hanya sekedar pertanyaan basa-basi yang mungkin tidak sepenuh hati dia katakan. Perasaan tersebut dikarenakan Sriwijaya FC berada dalam kompetisi yang berbeda dengan kompetisi yang dia sukai.

Sejujurnya, saya boleh dibilang termasuk kedalam golongan orang yang baru menjadi penggemar Sriwijaya FC. Saya pertama kali mengenal Sriwijaya FC pada tahun 2007 dimana pada saat itu, Persija mendatangi Stadion Jakabaring dan pada akhirnya Persija kalah 1-0 melalui tendangan penalty yang dilakukan oleh Kapten Sriwijaya FC pada waktu itu yaitu Carlos Renato Elias.

Kemudian, pada tahun 2008, saya mulai belajar mengenal semua elemen Sriwijaya FC, baik itu Pelatih, Pemain, Supporter, ataupun Manajemen. Selain itu, saya juga mempelajari sejarah terbentuknya Sriwijaya FC, prestasi yang diraih, dan hal-hal lainnya yang saya rasa bermanfaat untuk saya ketahui.

Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, Sriwijaya FC sebelumnya bernama Persijatim FC dan kemudian di take over atau dalam istilah kita sering disebut dengan dijual kepemilikannya dari pihak Persijatim FC kepada pihak Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang diwakili oleh Ir. Syahrial Oesman, M.M sebagai Gubernur Sumatera Selatan pada saat itu.

Latar belakang keinginan untuk membeli Persijatim FC pada saat itu adalah dikarenakan pada saat itu, Provinsi Sumatera Selatan baru saja selesai menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang ke XVI dan memiliki stadion sepak bola. Guna memanfaatkan stadion tersebut dan juga melihat Persijatim yang akan dijual, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akhirnya pada waktu itu memutuskan untuk membeli Persijatim FC dengan harga 6 Miliar.

Mungkin, sebagian diantara kita pasti beranggapan bahwa akan lebih baik kalau dana sebesar itu disuntikkan kepada PS Palembang agar bisa berkembang dengan baik. Memang, saran tersebut sangat baik. Namun, antara PS Palembang dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, tentunya tidak terlalu memiliki hubungan yang langsung karena PS Palembang pada waktu itu sudah dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Kota Palembang.

Secara pribadi, saya melihat bahwa langkah untuk membeli Persijatim FC lebih kepada sarana mempromosikan Provinsi Sumatera Selatan. Kita semua tentu mengetahui bahwa pada saat sebelum Persijatim dibeli, Provinsi Sumatera Selatan belum terlalu dikenal oleh masyarakat Indonesia dan juga masyarakat Internasional. Padahal Sumatera Selatan memiliki banyak sekali potensi yang pantas untuk diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia dan juga masyarakat internasional.

Selain itu, saya juga melihat bahwa langkah pembelian Persijatim dan kemudian berganti nama menjadi Sriwijaya FC, merupakan sarana pemersatu bagi masyarakat yang berada di kota ataupun kabupaten yang berada didalam Provinsi Sumatera Selatan. Hal ini sangat baik karena bisa menguatkan rasa persaudaraan antara rakyat Provinsi Sumatera selatan untuk bersama-sama menyongsong perubahan kearah yang lebih baik.

Kini, setelah hampir delapan tahun Sriwijaya FC berdiri di Provinsi Sumatera Selatan, keuntungan tersebut mulai dirasakan oleh masyarakat Sumatera Selatan dan tentunya berdampak baik bagi pendapatan daerah dan Negara. Provinsi Sumatera Selatan dengan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang ( stadion Sriwijaya FC ) dipercaya oleh masyarakat Internasional untuk menyelenggarakan pertandingan internasional yang tentunya bermanfaat bagi masyarakat Sumatera Selatan untuk memperdagangkan barang kerajinan daerah mereka dan juga masakan khas dari masing-masing daerah dan juga tentunya bisa mempromosikan wisata yang dimiliki oleh daerah yang ada di Provinsi Sumatera Selatan tersebut.

Keberhasilan Sriwijaya FC menjuarai Liga Indonesia dan Piala Indonesia serta berlaga di pentas Liga Champion Asia atau Piala Asia, memberikan dampak yang begitu besar bagi Provinsi Sumatera Selatan. Nama Sumatera Selatan dan Indonesia menjadi lebih dikenal oleh masyarakat di benua asia ataupun benua lainnya. Bahkan, ada beberapa masyarakat di Negara lain yang menyediakan waktu untuk menyaksikan pertandingan yang dilakukan oleh Sriwijaya FC apabila pertandingan tersebut disiarkan secara langsung oleh pihak televisi.

Semua yang saya sebutkan tersebut tentunya merupakan keuntungan secara besar yang didapatkan oleh masyarakat Sumatera Selatan dan juga Indonesia secara umum. Keuntungan yang begitu nyata dengan adanya Sriwijaya FC di Sumatera Selatan adalah banyaknya elemen amsyarakat yang mendapatkan penghasilan ketika Sriwijaya FC melakukan pertandingan kandang di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.

Seperti biasa, ketika sebuah tim sepak bola bertanding, tentulah akan ada pihak yang menyediakan jasa transfortasi. Begitu juga ketika Sriwijaya FC bertanding di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, masyarakat berbondong-bondong datang ke stadion guna menyaksikan dan memberikan dukungan kepada para pemain Sriwijaya FC untuk mendapatkan kemenangan. Tentunya kepergian mereka tersebut menggunakan jasa transfortasi seperti angkutan kota (angkot), bus Kota, ojek, ataupun menggunakan kendaraan sendiri yang tentunya akan juga menguntungkan para penjual minyak eceran.

Sebuah peluang untuk mendapatkan uang sangat terbuka ketika terdapat banyak sekali kerumunan manusia dalam suatu tempat. Peluang inilah yang dilihat oleh para pedagang ataupun calon pedagang. Mereka juga beramai-ramai datang ke Stadion guna menjajakan barang dagangannya. Banyak diantara mereka yang menjual minuman, makanan, attribut Sriwijaya FC, ataupun kaos yang berkaitan dengan Sriwijaya FC.

Transaksi ekonomi pun terjadi. Perputaran uang yang mengalir pada saat pertandingan kadang Sriwijaya FC, tentunya akan memberikan keuntungan pada semua pihak. Para pedagang beruntung karena barang dagangannya dibeli oleh Penonton. Penonton beruntung karena mendapatkan kepuasan batin karena telah menyaksikan pemain idola mereka bermain dan mempertunjukkan kemampuan mereka dan bermain menghibur. Pemain beruntung karena mendapatkan gaji yang sesuai dengan kemampuan yang mereka pertunjukkan dan juga mendapatkan bonus pada setiap pertandingan yang mereka menangkan.

Selain itu, pihak manajemen klub juga beruntung karena dengan banyaknya jumlah penonton yang membeli tiket dan kemudian memadati stadion, tentunya akan memberikan pemasukan bagi kas klub. Bahkan bukan hanya pendapatan dari tiket, manajemen klub bisa mendapatkan keuntungan dari sponsor yang datang mengajukan proposal kerja sama.

Pihak sponsor pun juga akan mendapatkan keuntungan karena perusahaan atau merek dagang mereka semakin dilihat oleh public dan tentunya memberikan peluang bagi perusahaan untuk mendapatkan pelanggan baru dari barang dagangan atau jasa yang mereka tawarkan.

Semua keuntungan diatas merupakan simbiosis mutualisme yang terjadi antara Sriwijaya FC dengan masyarakat Sumatera Selatan. Semua elemen yang terlibat didalamnya, mendapatkan keuntungan dengan adanya Sriwijaya FC di provinsi Sumatera Selatan dan Indonesia pada umumnya.

Oleh : Oyong Hairudin Sikumbang

Sumber :

1. Harga Pembelian Persijatim, 6 Miliar.

2. PS Palembang milik Pemerintah Kota Palembang


  • Stumble This
  • Fav This With Technorati
  • Add To Del.icio.us
  • Digg This
  • Add To Facebook
  • Add To Yahoo