Sabtu, 04 Februari 2012

Tour Papua, kalah terhormat

Logo Sriwijaya FC ( internet / sriwijaya-fc.com )
Sriwijaya FC harus menelan pil kekalahan ketika bertandang ke Pulau Papua demi menghadapi Persiwa Wamena (24/01) dan Persipura Jayapura (28/01). Pada pertandingan melawan Persiwa, Sriwijaya FC harus menyerah 0-1. Sedangkan ketika melawan Persipura, Sriwijaya FC hanya kalah 1-2.

Kekalahan ini tentunya membuat Sriwijaya FC harus turun peringkat klasemen sementara Indonesian Super League musim 2011/2012. Sebelumnya, Sriwijaya FC menduduki peringkat pertama. Tetapi, dikarenakan kalah ketika menghadapi Persiwa dan Persipura, maka Sriwijaya FC harus menduduki peringkat ketiga klasemen sementara Indonesian Super League.

Ternyata, kekalahan dari Persiwa dan Persipura, memberikan kesan tersendiri bagi Manajemen, Pelatih, dan Pemain Sriwijaya FC. Bagaimana tidak memberikan kesan, menaklukan Persiwa dan Persipura dikandang mereka ternyata sangat sulit dan bahkan bertambah sulit karena terkadang tuan rumah duntungkan oleh keputusan wasit. Sriwijaya FC pun mendapatkan pengalaman dirugikan wasit ketika menghadapi Persiwa dan Persipura.

Penjaga gawang Sriwijaya FC yang bernama Rifki Deython Mokodompit pun angkat bicara. Dia mengatakan bahwa sebenarnya pemain Persiwa yang bernama Edison Pieter Romaropen tersebut sudah terperangkap dalam posisi offside, namun wasit dan hakim garis seolah-olah tidak melihat kejadian tersebut.

"Bukannya tidak ingin mengakui kekalahan, namun saya lihat Edison Pieter Romaropen yang mencetak gol tidak bergerak sama sekali. Posisinya sudah berada di depan pemain belakang kita, namun saya tidak tahu dalam pandangan wasit bagaimana. Gol Persiwa ini bermula umpan silang dari sisi kanan lapangan, kemudian bola yang memantul langsung saja disambar oleh Pieter. Bola tendangannya sempat tertepis oleh saya namun masih masuk ke gawang," Kata Rifki

Kemudian, pada pertandingan melawan Persipura (28/01), Sriwijaya FC kembali dirugikan oleh keputusan wasit. Pada pertandingan tersebut, pelatih Sriwijaya FC mengingat setidaknya terdapat tiga kejadian yang seharusnya perhadiah penalty, namun tidak diberikan oleh wasit. Tiga kejadian tersebut adalah dua kali terjadi handsball didalam kotak penalty pemain Persipura dan satunya lagi ketika Hilton Moreira dijatuhkan oleh Penjaga Gawang Persipura.

“Lagi-lagi faktor wasit. Saya nilai wasit yang memimpin pertandingan berlaku tidak adil terhadap SFC. Makanya saya bilang kalau tidak live (siaran langsung), saya pesimis wasit akan berlaku adil sebab masyarakat umum tidak bisa lihat. Kira-kira pada menit ke-25, Hilton sudah melewati kiper namun kakinya dipegang sampai Hilton terjatuh namun tidak peluit pelanggaran tidak ditiup wasit. Parah sekali kepemimpinan wasit, benar-benar parah” Kata Kas Hartadi.

Memang terasa sangat sulit bagi kita untuk mempercayai informasi tersebut dikarenakan pihak televisi tidak bisa menyiarkan secara langsung pertandingan tersebut dikarenakan berbagai alasan. Namun, pernyataan dari saksi maka sudah cukup untuk dijadikan alat bukti.

Selain pelatih dan pemain Sriwijaya FC, asisten Pelatih Persidafon yang bernama Erenst Pehelerang pun juga ikut angkat bicara. Pada waktu pertandingan antara Persipura vs Sriwijaya FC, asisten pelatih Persidafon menyaksikan langsung pertandingan tersebut di Stadion Mandala Jayapura. Setelah menyaksikan pertandingan tersebut, Asisten Persidafon menyatakan bahwa kepemimpinan wasit pertandingan tersebut sangat diragukan. Sriwijaya FC sebenarnya pantas menjadi pemenang pada pertandingan tersebut seandainya wasit berlaku adil.

”Memang pertandingan Sriwijaya FC melawan Pesipura saat itu saya menyaksikan benar bagaimana kejadianya. Tetapi saya tidak mau komentar masalah kepemimpinan wasit disana. Yang jelas memang Sriwijaya FC bermain bagus dan bisa menang menurut saya,” Kata Erenst.

Menanggapi hasil dari dua pertandingan tersebut, pada saat evaluasi penyelenggaraan Indonesian Super League (ISL), Direktur Teknik dan SDM PT. Sriwijaya Optimisi Mandiri yang bernama Hendry Zainuddin mengajukan usul agar wasit yang memimpin pertandingan antara Persipura vs Sriwijaya FC tidak memimpin pertandingan yang dilakukan oleh Sriwijaya FC dengan alasan melakukan kesalahan yang cukup merugikan Sriwijaya FC.

“Hari ini rapat evaluasi ISL di jkt,salah satu rekom dari sfc,,kita kalau main tak mau di pimpin wasit sutiono.” Tulis Hendry melalui jejaring sosial facebook miliknya.

Jajaran manajemen, pelatih, dan pemain Sriwijaya FC sudah ikhlas dengan hasil pertandingan di Papua beberapa hari yang lalu. Namun dibalik keikhlasan tersebut, tentunya usul dan saran yang membangun, sangat diperlukan oleh PT. Liga Indonesia yang mengelola kompetisi ISL agar bisa menciptakan kompetisi yang terbaik sehingga menghasilkan pemain-pemain yang berkualitas. Selain itu, usul tersebut bertujuan agar ketika nantinya sebuah klub menjadi juara, klub tersebut tidak merasa malu karena klub tersebut selama menjalani pertandingan tidak dibantu oleh keputusan-keputusan wasit yang merugikan klub lain.



Iklan Pribadi ___

1. Dijual, Madu Sunnah, sebuah madu asli dari Timur Tengah yang mempunyai berat 375 Gram seharga Rp. 100.000. Jika berminat silahkan hubungi oyonghairudinsikumbang@ymail.com

2. Penjahit Datuk Mulia, menerima segala macam pembuatan celana, baju, jas, baik laki-laki ataupun perempuan. Penjahit Datuk Mulia beralamat di Jln. Lunjuk Jaya No. 5442 RT 48 Palembang.
  • Stumble This
  • Fav This With Technorati
  • Add To Del.icio.us
  • Digg This
  • Add To Facebook
  • Add To Yahoo