Selasa, 15 Mei 2012

OPINI : Damai Itu Indah

Damai Itu Indah ( internet / bolanet.com )
Kita semua tentu akan sepakat dengan sebuah kalimat DAMAI ITU INDAH. Kalimat tersebut memang begitu indah, namun teramat sulit untuk dilaksanakan bagi sebagian orang. Hal itu dikarenakan sebagian besar diantara kita memang hanya suka berbicara tanpa meresapi dari apa yang kita bicarakan dan menerapkan apa yang kita bicarakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sriwijaya FC sebagai salah satu klub sepak bola yang ada di Indonesia, juga memiliki persoalan dengan perdamaian antar supporter atau pendukung setia mereka. Seperti kita ketahui bersama bahwa supporter Sriwijaya FC terdiri dari kelompok Singa Mania, Sriwijaya Mania Sumsel, dan Simanis.

Selama pertandingan dilakukan di Stadion Gelora Jakabaring Palembang Sampai pertengahan bulan maret tahun 2012, kericuhan antara supporter setia tim yang berasal dari kota pempek tersebut, sering kali terjadi. Bahkan, tidak sedikit kericuhan tersebut menimbulkan korban jiwa dan tentunya pasti akan merugikan banyak pihak.

Ada sesuatu hal yang bertolak belakang dari kelompok supporter tersebut dan sering diperbincangkan oleh penggemar Sriwijaya FC yang lainnya. Bagaimana tidak diperbincangkan, terhadap supporter dari klub lain, kelompok supporter Sriwijaya FC bisa berdamai dan berangkulan. Sementara dengan sesama supporter Sriwijaya FC, mereka tidak bisa berdamai dan berangkulan. Padahal mereka sama-sama mendukung Sriwijaya FC untuk menjadi klub sepak bola yang terbaik di Indonesia dan juga di Asia.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak manajemen Sriwijaya FC, pihak kepolisian, ataupun kelompok penggemar Sriwijaya FC yang lainnya. Pihak kepolisian telah mengundang para pimpinan kelompok supporter tersebut untuk berdamai dan disaksikan oleh pihak manajemen Sriwijaya FC dengan perjanjian hitam diatas putih bahwa jika kerusuhan kembali terjadi, maka pihak keamanan dengan terpaksa tidak akan memberikan izin kepada manajemen Sriwijaya FC untuk menyelenggarakan pertandingan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.

”Saya harap ketua suporter memberikan contoh yang baik kepada anggota. Karena semua suporter yang bentrok kami tangkap rata-rata masih sangat muda dan masih sekolah. Tiga bulan saja mereka mendekam didalam penjara kasihan dengan masa depan mereka. Artinya, saya harap ketua suporter memberikan intruksi tegas kepada mereka yang masih kecil-kecil itu,” Kata Kapolresta Palembang, Kombes Pol Sabaruddin Ginting. (Sriwijaya FC Palpres, Pertandingan Besok, Suporter Sepakat Damai)

Ketika Sriwijaya FC menjalani partai kandang terakhir melawan Persiram, semua kelompok supporter tersebut menyadari dengan sesungguhnya bahwa bermusuhan hingga akhirnya ricuh, merupakan sebuah tindakan yang tidak baik dan mereka pun akhirnya memahami bahwa damai itu indah.

Ketika pertandingan antara Sriwijaya FC melawan Persiram telah selesai, Qusoi, pimpinan dari kelompok Supporter Simanis mendatangi kelompok Supporter Singa Mania dan diikuti oleh sebagian kelompok Simanis. Begitu juga sebaliknya, kelompok supporter Singa Mania bertemu dengan kelompok supporter Simanis dan Sriwijaya Mania Sumsel.

“Hijau kuning sama saja, sama-sama dukung, dukung Sriwijaya FC”

Kalimat diatas merupakan lirik lagu yang dinyanyikan oleh kelompok Supporter Sriwijaya FC. Semua penonton yang hadir di Tribun Timur, Tribun VVIP, Tribun Barat Atas, dan Tribun Selatan memberikan penghargaan yang sangat tinggi kepada semua kelompok supporter dan juga bertepuk tangan sambil berdiri serta sebagian besar penonton ikut menyanyikan lirik lagu tersebut.

Malam hari itu memang begitu Indah dan nikmat. Sriwijaya FC berhasil mengalahkan Persiram dengan kedudukan akhir 1-0, sehingga Sriwijaya FC menjadi juara paruh musim dan semua kelompok supporter Sriwijaya FC bersatu dikarenakan mereka semua sudah menyadari satu tujuan bersama yaitu mendukung Sriwijaya FC. Semua penggemar Sriwijaya FC berpesta dengan keadaan yang ada. Para supporter dari masing-masing kelompok, berjalan beriringan dari stadion menuju tempat tinggal masing-masing.

Perdamaian tersebut pun dilanjutkan dengan pertemuan antara semua elemen pendukung Sriwijaya FC pada hari Minggu (18/03/2012) di Pizza Hut Jl Jenderal Sudirman. Pada pertemuan yang diprakarsai oleh Fans Page resmi Sriwijaya FC tersebut, hadir perwakilan pendukung Sriwijaya FC dari Simanis, Singa Mania, Sriwijaya Mania Sumsel, Sriwijaya Facebook Community, dan elemen pendukung Sriwijaya FC yang lainnya.

Ketua Simanis, Qusoy, pada pertemuan tersebut mengatakan bahwa dia mengucapkan terima kasih kepada semua jajaran supporter dan pendukung Sriwijaya FC karena damai itu begitu indah. Bahkan, sebagai tindak lanjut dari perdamaian tersebut, Qusoy terharu ketika ada empat orang anggota Singa Mania yang berbelanja ke Distro milik Simanis, Waka-Waka, yang terletak di Simpang Empat Jakabaring.

"Tadi pagi, ada 4 orang anggota Singa Mania yang berbelanja ke Distro milik Simanis, Waka-waka Simpang Empat Jakabaring, ini luar biasa, ini adalah dampak dari perdamaian kemarin malam, saya sangat terharu. Ini luar biasa setelah sejak tahun 2005-2011 terjadi pertikaian yang tidak pernah selesai. Kita semua saudara dan saya bersama jajaran Simanis akan berusaha keras untuk meredam apapun yang berbau provokasi, keberadaan Facebook Community dan Fansfage Sriwijaya yang lebih eksis di dunia maya juga kami harapkan bisa menjaga perdamaian ini," jelas Qusoy. ( tribunnews.com, Enam Tahun Pertikaian Suporter SFC Akhirnya Berakhir )

Sedangkan Deddy Pranata yang merupakan Ketua Singa Mania mengatakan bahwa dia sangat bersyukur dengan perdamaian yang telah terjadi. Pihak kepolisian Poltabes Palembang juga turut andil dalam melakukan mediasi perdamaian tersebut.

"Perdamaian Sabtu (17/3/2012), merupakan hal yang sangat monumental, polisi tidak lagi dipusingkan dengan pengamanan dan pulang cepat. Saya pun turut mengabadikan momen di mana sebelum pertandingan semalam, anggota kami duduk lesehan dengan anggota Simanis dan SMS, di mana seragam hijau duduk satu tempat dengan seragam kuning, itu korwil Sako dan Botak di mana mereka kerap tawuran dan musuhan. Antar anggota suporter akan saling berkunjung. Tadi malam adalah momen penting di mana anggota kami yang ketinggalan dan tidak ada kendaraan diajak pulang oleh anggota Simanis. Begitu juga sebaliknya, kami juga mengajak anggota Simanis untuk pulang bersama," Kata Deddy Pranata ( tribunnews.com, Enam Tahun Pertikaian Suporter SFC Akhirnya Berakhir )

Kini, semua masa itu telah berlalu dan tinggal kenangan. Pihak Kepolisian, Manajemen Sriwijaya FC, Masyarakat Sumatera Selatan dan penggemar Sriwijaya FC merasa bangga dengan kelompok Supporter Sriwijaya FC yang ada. Misi untuk menjadi juara Indonesian Super League musim 2011/2012 menjadi lebih bergairah lagi dan tentunya akan memberikan semangat tersendiri kepada para pemain Sriwijaya FC untuk mewujudkan misi tersebut.





  • Stumble This
  • Fav This With Technorati
  • Add To Del.icio.us
  • Digg This
  • Add To Facebook
  • Add To Yahoo