Selasa, 24 Juli 2012

Kisruh PSSI, Ada juga untungnya

Kisruh PSSI ( internet/goligog.wordpress.com)
Sudah satu musim kompetisi berjalan dan kompetisi itu pun telah selesai. Namun, kericuhan yang terjadi terhadap pengurus PSSI pusat, ternyata tidak selesai-selesai. Entah apa yang ada difikiran mereka, kericuhan yan telah berlangsung selama satu kompetisi ini, telah menimbulkan banyak sekali kerugian, baik kepada pemain, klub sepak bola ataupun terhadap tim nasional Indonesia.

Kita tentu mengetahui bahwa akibat dari kericuhan ini, pemain yang berada di kompetisi Indonesian Super League, tidak diperkenankan untuk memperkuat tim nasional Indonesia. Hasilnya cukup lumayan, tim nasional Indonesia yang diperkuat oleh pemain yang belum berpengalaman, harus menelan kekalahan yang sangat besar yaitu 10-0 dari tim nasional Bahrain pada saat Piala Dunia 2014 zona Asia, hari Rabu (29/2/2012)yang lalu.


Jika kita terus memikirkan kericuhan antara pengurus PSSI pusat pada saat ini, memang membuat kita pusing dan mungkin akan mual-mual. Tetapi alangkah baiknya kalau kita juga melihat sisi lain dari kisruh PSSI ini. Sisi lain tersebut adalah keuntungan yang ditimbulkan dari kericuhan ini yang juga bermanfaat bagi sebagian masyarakat ataupun pemain sepak bola itu sendiri.

Saat ini, terdapat tiga klub sepak bola yang namanya sama. Tiga nama klub tersebut yaitu PSMS, Arema, dan Persija. Ketiga klub tersebut berlaga di kompetisi Indonesian Super League dan tiga nama lagi berlaga di kompetisi Indonesian Premier League.

Tentunya, ketika ketiga klub ini bertanding, pastinya akan dihadiri oleh supporter ataupun penonton. Walaupun dengan perbandingan jumlah penonton yang berbeda tentunya. Penonton yang menyaksikan pertandingan sepak bola tersebut, tentunya memerlukan minuman dan makanan, maka peluang tersebut tentunya akan mengundang para pedagang untuk menjajakan barang dagangannya. Akhirnya, pada pertandingan tersebut terciptalah sebuah aktifitas pergerakan ekonomi.

Kemudian, dengan adanya dua kompetisi yang berbeda dan juga klub-klub sepak bola dengan nama yang sama, maka akan memberikan peluang untuk munculnya pemain-pemain sepak bola di pentas nasional. Selain itu, pemain-pemain tersebut juga berpotensi untuk memperkuat timnas sepak bola Indonesia pada pertandingan internasional jika memang mereka mempunyai kemampuan yang bisa menarik tim pelatih tim nasional.
Tetapi memang, para pemain yang baru pertama kali bersinar tersebut, tidak bisa bermain sendirian. Bagaimanapun, kombinasi antara pemain yang telah berpengalaman dan pemain yang baru bersinar, merupakan kombinasi yang terbaik untuk menghasilkan satu tim nasional sepak bola Indonesia yang kuat sehingga bisa mengharumkan nama Indonesia di mata internasional.

Keuntungan yang sedikit, harus dikorbankan jika ternyata lebih banyak menghasilkan kerugian. Oleh karena itu, alangkah baiknya para pengurus PSSI pusat, jangan mementingkan egoisme pribadi ataupun kelompok mereka sendiri karena mereka pada saat ini sedang memimpin sebuah organisasi negara yang membawa nama baik bangsa dalam setiap tindakan mereka.

Sudah saatnya pengurus PSSI pusat benar-benar bersatu. Jangan sampai masyarakat yang mencari rezeki dalam setiap pertandingan ataupun melalui sepak bola dan juga penggemar sepak bola mengalami kerugian dan tentunya pada akhirnya negara Indonesia juga akan mengalami kerugian, nama baiknya akan rusak oleh karena keegoisan para pengurus PSSI. Kini saatnya membangun kembali sepak bola Indonesia dengan semangat kebersamaan untuk satu tujuan yang telah disepakati yaitu menghasilkan kompetisi yang berkualitas dan pada akhirnya memiliki pemain sepak bola yang terbaik sehingga bisa mengharumkan nama baik Indonesia di pentas internasional.

Harapan itu masih ada

Berita lainnya : Keinginan Hilton yang jadi kenyataan

  • Stumble This
  • Fav This With Technorati
  • Add To Del.icio.us
  • Digg This
  • Add To Facebook
  • Add To Yahoo