Minggu, 29 Juli 2012

Manajemen Sriwijaya FC Musim 2011/2012

Logo Sriwijaya FC ( internet / sriwijaya-fc.com )
Musim 2011/2012 merupakan musim yang memiliki tantangan yang sangat berat bagi jajaran manajemen Sriwijaya FC. Pada musim 2011/2012 tersebut, setiap klub sepak bola professional yang ada di Indonesia, tidak diperbolehkan oleh Menteri Dalam Negeri melalui keputusan mendagri nomor 01 tahun 2011 terkait tentang larangan bagi klub sepak bola profesional menerima kucuran dana APBD.

Oleh karena itu, jajaran manajemen Sriwijaya FC yang terdiri dari Pembina, Presiden Klub, Direktur Teknik dan Sumber Daya Manusia, Direktur Keuangan, dan Sekretaris Umum PT. Sriwijaya Optimis Mandiri, berusaha sekuat tenaga guna menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Sumatera Selatan untuk menjadi sponsor Sriwijaya FC musim 2011/2012 yang lalu.

Hasil dari kerja sama tersebut sangatlah membanggakan. Sriwijaya FC sukses melalui musim 2011/2012 dengan lancer dan juga sukses menjadi klub pertama yang menjuarai Indonesian Super League tanpa menggunakan dana APBD.

Pembina Sriwijaya FC musim 2011/2012 dijabat oleh Ir. H. Alex Noerdin, SH. Selain menjabat sebagai Pembina Sriwijaya FC, Ir. H. Alex Noerdin, SH, juga merupakan Gubernur Sumatera Selatan yang dibanggakan oleh masyarakat. Sebagai Gubernur, Ir. H. Alex Noerdin, SH, telah menjadi pelopor pemberian fasilitas program pendidikan gratis dan berobat gratis kepada masyarakat Sumatera Selatan dan tentunya akan bermanfaat bagi mereka.


Ir. H. Alex Noerdin, SH, merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara. Lahir di kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 09 September 1950 dari ayah yang bernama H. Muhamad Noerdin Pandji dan berasail dari Gunung Meraksa Baru, Kabupaten Empat Lawang. Sedangkan ibunya bernama Hj. Siti Fatimah, berasal dari Sekayu, Musi Banyuasin. Ir. H. Alex Noerdin, SH, menikah dengan Hj. Sri Eliza dan dikaruniai tiga orang anak yang bernama H. Dodi Reza Alex, Lic. Econ, MBA, Deni Akendra Alex (alm), dan Hj. Luri Elza Alex SH, LLM.

Selama menjadi Pembina Sriwijaya FC, Ir. H. Alex Noerdin, SH, telah memberikan dua gelar juara Piala Indonesia, Juara Inter Island Cup, Juara Community Shield, Juara Indonesian Super League, dan terakhir adalah juara Perang Bintang yang dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2012 yang lalu.

Kemudian, jajaran manajemen Sriwijaya FC yang selanjutnya adalah Presiden Klub. Presiden Klub Sriwijaya FC musim 2011/2012, dijabat oleh H. Dodi Reza Alex, Lic. Econ, MBA. H. Dodi Reza Alex, Lic. Econ, MBA merupakan anak pertama dari Gubernur Sumatera Selatan dan lahir di Palembang pada tanggal 01 November 1970 Selain sebagai Presiden Klub Sriwijaya FC, H. Dodi Reza Alex, Lic. Econ, MBA, juga merupakan Anggota Komisi VI DPR RI dari Partai Golongan Karya dengan Daerah Pemilihan Sumatera Selatan II yang meliputi Muara Enim, Prabumulih, Lahat, Pagar Alam, Empat Lawang, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Selatan, Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ilir.

Dodi Reza merupakan salah satu tokoh muda yang cerdas yang dimiliki oleh bangsa ini. Pada usia yang relatif masih muda, H. Dodi Reza Alex, Lic. Econ, MBA telah mempunyai banyak sekali pengalaman dalam berorganisasi ataupun menjadi pemimpin perusahaan. Diantara prestasi tersebut adalah menjadi Wakil Sekretaris Jendreal (Wasekjen) DPP Partai Golongan Karya Periode 2009-2015, Koordinator Provinsi Wilayah Sumatera Selatan DPP Partai Golongan Karya, dan Bendahara Umum BMK Kosgoro. Selain itu, H. Dodi Reza Alex, Lic. Econ, MBA juga pernah memimpin perusahaan-perusahaan seperti PT. Grita Artha Kreamindo, Pandji Media Network, dan PT. RADIO TRIJAYA FM dan RADIO TPI. Kemudian, H. Dodi Reza Alex, Lic. Econ, MBA juga menguasai tiga bahasa asing yaitu Bahasa Inggris, Jerman, dan Perancis.

Begitu banyak pengorbanan yang telah diberikan oleh H. Dodi Reza Alex, Lic. Econ, MBA terhadap Sriwijaya FC. Diantara pengorbanan yang diberikannya adalah menggadaikan rumah yang dimilikinya guna membayar gaji pemain Sriwijaya FC yang belum dibayarkan hingga dua bulan. Pembayaran gaji pemain yang telah tersebut dikarenakan dana dari pihak sponsor yang belum cair.

Setelah dilakukan penilaian oleh pihak yang terkait terhadap rumah yang digadaikan tersebut, akhirnya dana yang direncakanan akan dipinjam yaitu sebesar empat miliar, akhirnya dicairkan oleh pihak bank. Hasilnya, pemain Sriwijaya FC sangat bersemangat bertanding melawan Persiba di Balikpapan dan Sriwijaya FC mendapatkan kemenangan dengan kedudukan akhir 3-2 melalui dua gol yang dicetak oleh M. Ridwan dan satu gol yang dicetak oleh Keith Kayamba Gumbs.

Terakhir, pengorbanan yang dilakukan oleh H. Dodi Reza Alex, Lic. Econ, MBA sebagai Presiden Klub adalah memberikan bonus sebesar seratus juta rupiah kepada pemain SRiwijaya FC karena berhasil menjuarai pertandingan Perang Bintang yang mempertemukan Sriwijaya FC dengan pemain yang berlaga di Indonesian Super League musim 2011/2012 dan berjumlah dua puluh orang. Sriwijaya FC mendapatkan kemenangan dan total dua ratus juta rupiah pun didapatkan oleh pemain, pelatih, dan official Sriwijaya FC karena berhasil menang pada pertandingan perang bintang yang mendapatkan hadiah sebesar seratus juta dan juga mendapatkan bonus dari Presiden Klub, H. Dodi Reza Alex, Lic. Econ, MBA.

Selain Pembina dan Presiden Klub, Direktur Teknik dan Sumber Daya Manusia yang dijabat oleh H. Hendry Zainuddin, S.Ag, juga turut serta berpengaruh dala keberhasilan Sriwijaya FC mendapatkan gelar juara Indonesian Super League musim 2011/2012 dan juga juara perang bintang yang lalu.

Ada fakta unik ketika berbicara mengenai sosok H. Hendry Zainuddin, S.Ag. Direktur yang lahir di kota Palembang pada 04 Desember 1973 ini, termasuk orang yang sering mendapatkan cacian dari sebagian penggemar Sriwijaya FC karena Sriwijaya FC mendapatkan kekalahan, tetapi sangat jarang mendapatkan pujian ataupun ucapan terima kasih dari sebagian penggemar Sriwijaya FC karena Sriwijaya FC berhasil memenangkan pertandingan atau bahkan menjadi juara pada musim yang lalu.

Namun, dengan kebijaksanaan yang dimilikinya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Banyuasin dari Partai Keadilan Sejahtera ini, tetap terus bekerja melaksanakan amanahnya sebagai Direktur Teknik dan Sumber Daya Manusia. Cacian yang diberikan kepadanya, dianggap sebagai cambuk agar bisa membawa Sriwijaya FC mendapatkan hasil yang terbaik.

Hasilnya cukup membanggakan, Sriwijaya FC berhasil menjadi Juara Indonesian Super League musim 2011/2012 dengan rekor 17 kali tidak terkalahkan selama bermain di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang dan Sriwijaya FC juga berhasil menjadi juara pada pertandingan Perang Bintang yang mempertemukan antara Sriwijaya FC dengan dua puluh orang pemain yang berlaga di Indonesian Super League pada tanggal 15 Juli 2012 yang lalu.

Selain Direktur Teknik dan Sumber Daya Manusia, Direktur Keuangan yang dijabat oleh Augie Bunyamin juga memegang peranan penting dalam perjalanan Sriwijaya FC selama ini. Mulai dari pencarian dana dengan bekerja sama dengan sponsor, hingga akhirnya melakukan pengeluaran dana selam kompetisi berjalan sampai akhir, menjadi tanggung jawab Direktur Keuangan.

Augie Bunyamin lahir di Bandung pada 15 agustus 1966. Saat ini, Augie yang juga menjabat juga sebagai Direktur Utama di Hotel Swarna Dwipa Palembang, juga mempunyai peranan yang sama pentingnya dengan Direktur Teknik dan Sumber Daya Manusia dalam keberhasilan yang didapatkan oleh Sriwijaya FC selama musim 2011/2012 yang lalu.

Bonus-bonus yang didapatkan pemain sebesar seratus juta rupiah ketika menang di kandang lawan, dan delapan puluh juta rupiah ketika mendapatkan kemenangan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, termasuk salah satu kebijakan beliau dan jajaran manajemen yang lainnya guna memberikan motivasi kepada pemain sehingga mendapatkan hasil yang terbaik di kandang lawan ataupun ketika bermain di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.

Terakhir, jajaran manajemen yang mempunyai peranan penting adalah Sekretaris yang dijabat oleh Faisal Mursyid. Faisal Mursyid termasuk sebagai salah satu orang yang paling sibuk ketika Sriwijaya FC bertanding di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang. Faisal Mursyid bertanggung jawab terhadap lancarnya pelaksanaan pertandingan.

Jika kita sering menyaksikan pertandingan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, kita akan mendengar pemberitahuan dan ajakan dari Faisal Mursyid agar memberikan kenyamanan kepada semua penonton yang hadir ketika terjadi kericuhan seperti melempar botol air mineral ke lapangan.

Satu kalimat yang sering diucapkannya, “Sriwijaya FC adalah Klub Sepak bola sang juara. Oleh Karena itu, jangan rusak nama baik Sriwijaya FC dengan tindakan yang tidak supportif. Supporter Sriwijaya FC adalah Supporter yang supporter dan selalu setia mendukung Sriwijaya FC tanpa mau merugikan Sriwijaya FC.”

Berbeda dengan jajaran manajemen Sriwijaya FC yang lainnya, nama Faisal Mursyid tidak terlalu dikenal oleh sebagian penggemar Sriwijaya FC. Hal itu dikarenakan kesibukannya agar pelaksanaan pertandingan Sriwijaya FC di Stadion, bisa tercapai sehingga penonton bisa nyaman, aman, dan tentram dalam menyaksikan dan mendukung pemain Sriwijaya FC.

Kini, musim 2011/2012 telah berlalu, musim depan akan segera datang dan tentunya kerja sama antara jajaran manajemen beserta semua elemen Sriwijaya FC yang lainnya, harus tetap terjaga dan lebih baik lagi dari sebelumnya sehingga musim yang akan dihadapi selanjutnya, bisa dilalui dengan baik sehingga tujuan bersama yaitu menjadikan Sriwijaya FC sebagai klub sepak bola yang terbaik di Indonesia dan Internasional, bisa menjadi kenyataan.

berita sebelumnya : Serba serbi perang bintang

  • Stumble This
  • Fav This With Technorati
  • Add To Del.icio.us
  • Digg This
  • Add To Facebook
  • Add To Yahoo