Minggu, 29 Juli 2012

Serba serbi perang bintang

Perang Bintang ( internet / zonaterbaik.com )
Minggu malam tanggal 15 Juli 2012, bertempat di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Manajemen Sriwijaya FC menjadi panitia pelaksana pertandingan Perang Bintang yang mempertemukan antara Sriwijaya FC melawan dua puluh orang pemain yang berlaga di kompetisi Indonesian Super League dan tergabung dalam tim ISL All Star. Hasil akhir pertandingan tersebut adalah kemenangan buat Sriwijaya FC setelah Rifky Mokodompit menjadi pahlawan karena berhasil menggagalkan dua tendangan penalti yang dilakukan oleh pemain ISL All Star.

Pertandingan tersebut berlangsung sangat menarik dan menghibur serta membuat jantung para penggemar Sriwijaya FC berdetak kencang karena Sriwijaya FC sempat tertinggal 0-1 terlebih dahulu melalui gol yang dicetak oleh Alberto Goncalves. Selain penampilan yang cantik dan menarik dari pemain yang berlaga, ada juga kisah-kisah unik dan menarik yang menurut saya pantas untuk diperhatikan sehingga bisa diambil sebuah kesimpulan, manfaat, ataupun pelajaran dari kisah tersebut.


Pertama, pada pertandingan tersebut, sangat banyak sekali orang tua yang mengajak anak-anaknya untuk bersama-sama menyaksikan pertandingan yang juga disiarkan secara langsung oleh AnTv itu. Selain itu, orang tua tersebut juga membawa nasi dan makanan yang lainnya untuk dinikmati bersama dengan anak-anak mereka. Sebuah pemandangan yang menarik tentunya karena menyaksikan pertandingan sepak bola bisa dijadikan sebuah alternatif hiburan bersama dengan keluarga. Tentunya, keamanan dan kenyamanan menjadi jaminan yang harus dipastikan terlebih dahulu sehingga para orang tua pun mau mengajak pasangan mereka dan anak mereka untuk bersama-sama menyaksikan pertandingan secara langsung di Stadion.

Kedua, ternyata di Stadion bisa juga dijadikan sebagai tempat bemesraan bagi pasangan muda mudi. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian penonton yang memadati stadion sepak bola adalah generasi muda dan tidak sedikit diantara mereka yang membawa pasangan untuk bersama-sama menyaksikan pertandingan sepak bola. Namun sangat disayangkan, mereka tidak malu bemesraan di tempat umum. Menggandeng atau bahkan memeluk pasangan mereka di tempat umum tanpa memperdulikan orang lain saja mereka tidak malu, apalagi ketika mereka berada di tempat yang tidak umum? Semoga saja kita dan anak-anak kita tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang seperti itu.

Berdua dengan kekasih menyaksikan pertandingan sepak bola di Stadion merupakan suatu hal yang menarik. Namun alangkah baiknya kalau kekasih yang menemani kita menyaksikan pertandingan sepak bola tersebut adalah istri atau suami kita tercinta, orang yang sudah ada status dalam hukum negara ataupun hukum agama. Ketika kita menggandeng ataupun memeluk pasangan kita, baik itu suami ataupun istri, maka tentunya setiap pelukan tersebut akan bernilai ibadah. Namun jika pasangan tersebut adalah pacar, maka setiap pelukan ataupun setiap tindakan yang lainnya, akan bernilai dosa. Itu kata orang-orang yang mengerti tentang ilmu agama. 

Pacar tidaklah selamanya bisa menjadi suami ataupun menjadi istri. Tentu sangat merugi bagi si wanita kalau ternyata ketika dia sering dipeluk atau bahkan yang lainnya oleh si pacar, namun pada akhirnya tidak menjadi suami. Si Wanita sudah dipandang tidak baik oleh masyarakat. Kemesraan hanya boleh dilakukan terhadap suami ataupun istri, bukan kepada pacar karena seperti yang telah disebutkan sebelumnya, status hubungan sebagai pacar tidak ada dalam hukum negara ataupun hukum agama.

Terakhir, pada perang bintang tersebut juga terdapat kericuhan kecil. Sangat disayangkan memang, ketika Sriwijaya FC memastikan menjadi juara Indonesian Super League dan Perang Bintang, harus dinodai oleh tindakan penggemar Sriwijaya FC yang saling melempar batu ataupun benda lainnya terhadap sesama penggemar. Buat apa hubungan baik dengan penggemar Sepak Bola dengan klub lain sangat baik, sementara terhadap sesama penggemar sepak bola satu tim saja, hubungan silaturahimnya tidak baik?

Sudah sepantasnya para pimpinan kelompok supporter Sriwijaya FC dan penggemar Sriwijaya FC benar-benar menerapkan arti sebuah kalimat DAMAI ITU INDAH. Teriakan lagu-lagu yang meremehkan orang lain atau bahkan mengejek orang lain, sudah harus dihentikan. Kita semua sebagai penggemar Sriwijaya FC mempunyai satu visi dan satu misi yang sama yaitu mendukung Sriwijaya FC menjadi yang terbaik di Indonesia dan di Internasional. Tentunya keegoisan pribadi dan juga golongan, dihapuskan. Saatnya kebersamaan antara sesama penggemar Sriwijaya FC benar-benar dipraktekkan. Bukankah sebelumnya telah terjadi kesepakatan untuk berdamai?

Berita sebelumnya : Perang Bintang : Pembuktian Rifky Mokodompit

  • Stumble This
  • Fav This With Technorati
  • Add To Del.icio.us
  • Digg This
  • Add To Facebook
  • Add To Yahoo